- Sudah sejak beberapa bulan
lalu, di grup sempat ramai bahwa tanggal 25-26 Mei 2013 akan ada festival
Jepang Ennichisai dan rencananya, bakalan ada performance dari
beberapa band yang akan membawakan lagu-lagu dari band favorit saya. Oke.
Saya tertarik sih, tapi sebatas itu aja. Nggak ada rencana lebih jauh
apakah saya nanti mau nonton, atau saya lewatkan begitu saja.
- Sekitar dua bulan yang lalu,
sempat heboh kabar dari salah seorang vokalis band alternative di
Indonesia yang saat itu lagi ke Jepang dan nonton band favorit saya
manggung (bahkan ketemu personilnya langsung). Orang ini bilang kalau
mereka bakalan ke sini dua bulan lagi! Hell! Tentu saja orang
tersebut bikin fandom Indonesia geger. Belum lagi semua
langsung pada nggak santai dan menebak-nebak kapan mereka bakalan datang. But
then, there weren’t any official news, dan pada akhirnya, isunya
berlalu (meskipun kadang masih ramai dibicarakan).
- Sebulan yang lalu sepertinya,
salah seorang admin grup yang memang sangat getol meminta kami semua
datang ke Ennichisai untuk support acara tribute-nya,
dapat kabar yang cukup bikin shock. Katanya, pihak Ennichisai sudah
bicara dengan direktur dari label band favorit saya di
Jepang itu dan akan mengirimkan footage acara tribute-nya
nanti. Yang bikin nggak santai adalah, kalau mereka lihat dan merasa bahwa
antusiasme penonton di sini tinggi, mereka bakal merencanakan untuk konser
ke sini, soon.
Reaksi saya atas berita-berita di atas:
- Hmmm..
saya biasa aja dengerin yang ini. I mean, sudah banyak sih
festival-festival yang ada, dan band yang mengcover band favorit saya itu
sudah banyak. Jadi saya nggak merasa ini special-special amat.
- Galau.Sumpah
saya galau gara-gara si vokalis (tidak bertanggung jawab) itu seenaknya
menyebar berita yang tidak jelas juntrungannya. Terlebih tidak diikuti
dengan informasi yang lebih jelas. Pada akhirnya saya nggak bisa tidur dan
bingung. Tapi lama-lama biasa aja sih, terutama setelah otak saya lebih
encer dan bisa menganalisis faktor-faktor kemungkinan yang bisa dikaitkan.
- Panik.Yang
ini jujur yang paling membuat panik. Karena dengan pengumuman itu, mau
nggak mau saya harus datang dan nonton. Saya harus berpartisipasi. Malu
dong ya rasanya selama ini cuma ngarep mereka datang tapi nggak ada usaha
maksimal. Maka dari sinilah, saya bertekad untuk ikutan.
Nah, masalahnya, teman
yang saya asumsikan bisa diajak janjian malah nggak bisa datang karena suatu
hal. Otomatis saya harus improvisasi. Mencoba mengajak beberapa teman lainnya,
saya masih gagal. Pada nolak/nggak bisa semua.
Oke. Mungkin bingung
kenapa saya harus ada temennya? Satu, karena saya nggak tau tempatnya. Dua,
acaranya malem dan saya nggak mau jadi anak ilang sendirian. Tiga, saya masih
belum siap mental menghadapi ramainya suasana di sana sendirian.
Dan akhirnya jelas
sudah. Saya tidak ada temannya. Tapi di hari H, tepatnya hari Minggu kemarin,
saya akhirnya berniat ke diri sendiri mau ke sana, entah gimana caranya. Sempat
berpikir untuk naik ojek, karena jelas si abang bisa lebih tahu tempatnya. Naik
angkot opsi kesekian karena saya nggak yakin juga turunnya dimana. Bisa tanya
sih, tapi jiwa petualang saya masih malu-malu buat keluar dari
persembunyiannya. Dan naik taksi? Hmm.. ini opsi yang paling mahal dan sebisa
mungkin ditekan kemunculannya.
Karena saya bingung
menentukan transportasi, akhirnya saya tanya ke salah satu teman kantor saya
yang berniat ke sana juga hari Sabtunya (which is sudah lewat).
Setelah whatsapp-an, teman saya malah menawarkan bareng karena
ternyata hari sebelumnya dia nggak jadi ke sana. Seneng dong ya? Saya sambut
dengan riang dan akhirnya kami rencanakan perjalanan hari itu. Dari sore.
Celakanya, saat saya
sudah siap berangkat dan tinggal berdiri aja gitu, hujan deras tiba-tiba
mengguyur daerah kosan saya. Hujan yang kalau saya prediksi bisa mengakibatkan
banjir di jalan sebelah kalau terus-terusan turun sepanjang hari. Agak
putus asa, saya akhirnya panik. Jadi apa enggak?! Mana teman saya nggak bisa
dihibungi. Setelah menunggu reda dan minta kepastian (tentunya dengan susah
payah dan berkali-kali ada keinginan mbanting HP saking keselnya), akhirnya kami
berangkat juga, janjian di satu tempat.
Sampai sana, oh
my God.. Ramainya melebihi job fair. Kami hampir nggak bisa
gerak. Rencananya saya sama temen saya ini mau misah. Dia ada janji sama
temennya yang lain, dan saya jelas mau nongkrongin panggung sambil nunggu
acaranya mulai. Dan setelah telpon-telponan dengan si admin beberapa kali
(karena benar-benar kami seperti anak ilang dan tidak tau arah), sampailah juga
di depan panggung setelah bersusah payah menyeruak kerumunan. Suasana sudah
ramai. Dan segera saat acara mau mulai, saya ditinggal teman saya sendirian.
Dan di sinilah bagian
yang tidak terduga. Saya bisa enjoy, even saya
nggak kenal sama sekali sama samping kanan, kiri, depan, dan belakang saya.
Orang-orang itu asing semua. Tapi saat semua band-nya perform, kami
punya kesamaan, sama-sama antusias. Nggak kebayang deh gimana lost
control-nya saya waktu itu. Mungkin orang yang kenal saya nggak akan
nyangka saya bisa jumping, headbang, sampai nyanyi
sekenceng mungkin yang akhirnya membuat tenggorokan saya sakit dan suara saya
habis. But hey, I had fun. Dan meskipun akhirnya saya harus rela
pulang naik taksi karena kaki saya rasanya sudah nggak karuan, plus saya
hari itu cuma makan satu kali (sebelum nonton itu), tak apalah.. Saya lebih
pengen berharap bahwa apa yang saya lakukan nggak sia-sia. Saya cuma pengen satu:
keinginan saya yang sedari dulu saya bangun dalam mimpi itu bisa jadi
kenyataan.
I know it seems silly. Mungkin beberapa menganggap hal itu tidak
penting. But they’re my energy. Salah satu hal yang bisa membuat
saya waras ditengah ketidakwarasan. Dan meskipun untuk orang lain perencanaan
yang saya lakukan cukup remeh temeh, saya merasa “alangan” yang saya hadapi
sebelumnya menjadi sebuah bukti yang bisa lebih memantapkan hati bahwa
keinginan saya bisa tergenggam sebentar lagi.
Soon dear, we’ll meet each
other soon.. :)
PS. Saya hampir lose
control saat berpapasan dengan salah satu cosplayer yang
memerankan Jack Frost, karakter animasi satu-satunya yang bisa
membuat saya jatuh cinta (#eh). Entah berapa lama saya memandangi masnya dalam
diam saat dia lewat. Dua kali bahkan. Tapi saya terlalu tengsin mau minta
foto.. -___-"