Saturday, December 15, 2012

Don't Even Know What's the Title Gonna Be

OOR. They're totally stuck in my head!

Sambil menunggu seorang teman kembali dari Jepang sambil membawakan Primal Footmark yang saya pesan (hell yeah~), akhirnya pre-order single baru mereka yang keluar 9 Januari tahun depan. The weird thing is, tepat di tanggal itu teman saya berangkat dari sana. Well, masih harus memikirkan bagaimana enaknya tu PF bisa sampai dengan selamat ke kosan saya di Jakarta sementara teman saya di Jogja. Oke. Save that for later. I'll find a way..
Dan bisa dipastikan kondisi keuangan saya langsung merana gara-gara benda-benda yang disebut tadi.. T,T


source: jpopasia.com


And then, there's this new song; the same as.. yang ternyata dibikin buat soundtrack film Good Morning Everyone. Filmnya sih katanya tentang keluarga gitu.. Kalau mau lihat trailernya, di sini.
Gaung-gaungnya sih udah terdengar sejak akhir Agustus lalu, bahkan sudah ada spekulasi kalau ini lagu bakalan dijadiin salah satu lagu di single baru. Tapi ternyata salah. Nggak ada lagu ini di single, dan iTunes bahkan hanya memberi waktu 1 hari untuk orang-orang mendownload ini lagu. 
And the result is: geger.
Tumblr mubal. Fandom ribut. So many people crying over this song, which I find kind of normal
And me? I'd say I'm pretty calm. Nggak seperti lagu sebelumnya, lagu ini nggak bikin saya nangis. But I'm still gonna say it's great! Meskipun konsepnya mirip banget sama The Beginning (yang juga jadi soundtrack film Rurouni Kenshin), dengan hanya vocal dan piano di awal lagu, terus semakin lama musiknya semakin keras dan semakin nge-rock..
Atau karena pertama kalinya saya dengar lagu ini kondisi saya masih setengah sadar gara-gara baru bangun tidur jam 2 pagi dan mendapati temen saya ngasih link-nya buat didengerin makanya jadi nggak bisa nangis? Hmm.. Entahlah.. 
The meaning's beautiful though.. So deep. Dan mungkin semacam kompilasi curhatan si mas yang bikin  (mengingat drama keluarganya yang sangat 'wew') sama makna yang dia dapet dari filmnya.. :p

Dan ketika saya menulis ini, lagunya terputar di playlist berulang-ulang. How many times have I listened to it anyway? Too many, I guess! :)


"The shape of love is the same as your heart is,
It doesn't matter who you are..
So tell me my heart is the same as yours is.."
(OOR - the same as...)

Friday, December 14, 2012

=_=


Sore.
Hujan terlalu deras.
Angin.
Nggak ada kerjaan.
Kekenyangan.
Ngantuk.
Nggak boleh tidur.

dan akhirnya..

ngeblog..

Oke deh! Suasananya sudah mendukung banget sebuah kegiatan yang namanya tidur. Rasanya tinggal pengen narik selimut dan pulas. Bahkan minimal pengen guling-guling di lantai. Tapi diurungkan karena pasti lantai kantor kotor.
Bahkan saya yang biasanya nggak kedinginan pun sebentar-sebentar merinding gara2 hawa dingin dari segala arah. Duduk di bawah AC pula.. -_-

Dan karena ngantuk saya sudah teramat sangat akut, akhirnya memutuskan untuk ngeblog supaya kantuknya bisa teralihkan. Lagipula tandeman ngobrol via message dan sms tau2 lenyap dari radar, entah kenapa. Otomatis rasa kantuk saya jadi bertambah.
Jangan lupakan juga masuk angin yang pede-pedenya datang lagi.. *sigh*
Ada apa sih dengan saya dan masuk angin? Kok kayaknya nggak mau jauh-jauhan banget gitu?? :/

God, please.. Let it be  5 p.m. already!!! XO
*nggak santai*

Sunday, December 2, 2012

Breaking Dawn Part Two.. Surprisingly Shocking! :)


Hari Sabtu kemarin, akhirnya saya memutuskan untuk jalan gara-gara diajak sama temen saya yang kepengen banget nonton Breaking Dawn Part 2. Nggak jauh-jauh juga sih jalannya, cukup mall yang deket sama kosan aja. Yang penting nonton kan? :D

Sempet kesiangan, saya langsung bergegas mandi karena janjiannya jam setengah 12. Sarapan dengan terburu-buru, dan akhirnya memutuskan untuk langsung jalan karena saya sudah hampir telat. Dengan angkot yang sumpah-lama-banget-ditungguin-nggak-dateng-dateng, akhirnya temen saya sampai duluan di sana. Dan dengan baik hatinya teman saya mengantrikan. Antrian yang katanya cukup panjang dan ternyata masih banyak juga yang pada mau nonton Breaking Dawn meskipun ini entah sudah minggu keberapa setelah filmnya rilis di  bioskop.
Anw, setelah menemui teman saya di bioskop, kami duduk-duduk sebentar sambil saya mengatur nafas yang ngos-ngosan gara-gara lari sehabis turun dari angkot. Dan setelah itu, memutuskan untuk singgah di Gramedia sebentar sambil menunggu waktu nonton yang dijawalkan mulai jam 12.15.

Di toko buku, saya berusaha menahan diri untuk nggak beli buku, which is sesuatu banget kalau buat saya. Beneran deh saya harus mengencangkan ikat pinggang. Ngirit-sengiritnya mengingat saya sudah menghabiskan banyak banget sebulan terakhir .. T^T
Dan malah nemu satu buku yang pengen banget saya beli gara-gara tag-line-nya mengingatkan saya sama seseorang. Yang ada, saya nggak beli tapi cuma moto itu buku, ringkasan di belakangnya, dan mengirimkan fotonya ke salah seorang teman saya yang nasibnya mirip sama saya dalam hal ini. Errr.. 

Sebelum jam 12.15, kami sudah kembali lagi ke bioskopnya, berpikir bahwa sebentar lagi pasti teaternya dibuka. Dan ternyata sampai sana, masih belum dibuka. Kami dengan setia menunggu di depan teater 1 (yang jadi tempat nonton BD nanti) sambil berdiri dan ngobrol2 karena sudah kehabisan tempat duduk. Dan saya dengan polosnya berujar ke temen saya, "kenapa ya kalau nonton di sini kita selalu dapatnya teater 1, nggak pernah teater yang lain?" which is true.. :D
Semakin lama menunggu, saya merasa ada sesuatu yang aneh. Pintu teater nggak dibuka-buka dan orang yang nunggu semakin banyak padahal udah hampir jam setengah 1. Dan teman saya langsung bilang kayaknya ada masalah di dalam. Bener aja, akhirnya ada pengumuman kalau film Breaking Dawn diputer di teater 4. Yang menunggu langsung berbondong-bondong menuju ke sana, dan kami mengikuti arus.
Yang saya nggak sadar, kalimat yang dengan polosnya saya utarakan barusan, kejadian. Kami akhirnya punya kesempatan mengunjungi teater yang lain selain teater 1.. *lol*
Really, still confused of how the mind works.. :p

Dan sekarang kita beralih ke filmnya..
Personally, saya punya ekspektasi tinggi terhadap film ini. Secara Bill Condon sudah cukup membuktikan di film sebelumnya bahwa penceritaannya benar-benar sesuai dengan yang di buku. Okelah, saya memang dapat kabar kalau film ini beda dari bukunya. "Sebeda apa sih?", pikir saya waktu itu. Dan ternyata saya menemukan jawabannya.
Dari awal sampai akhir, saya bisa merasakan atmosfer bukunya yang benar-benar tergambar di film. Memang sih, di film penggambarannya tidak terlalu detil, tapi hal-hal yang penting seperti waktu si Bella senewen gara-gara Jacob meng-imprint anaknya, terus adu panco sama Emmett yang berujung si Emmett kalah, dan beberapa adegan penting yang lain bisa tergambar dengan baik. Hanya saja, detil-detil deskripsi yang dirasakan sama Renesmee terutama, yang saya rasa masih agak kurang. Gimana dia merasa posesif sama Jacob, even dari bayi, yang akhirnya bikin Bella agak gimanaa gitu. Atau waktu Renesmee ketemu sama Charlie pertama kali dan harus menahan rasa haus akan darahnya. Dan yang jelas tidak ada penggambaran tentang gimana si Alice nggak pernah bisa melihat Renesmee sama Jacob di visinya karena kromosom mereka yang berbeda dari vampir dan manusia yang pada akhirnya bikin dia sering sakit kepala dan senewen sendiri kalau deket-deket Renesmee. Justru di film beda banget. So sweet-nya Edward sebagai ayah kalau sama Renesmee juga kerasa belum maksimal. Malah kadang saya mikir dia lebih kaya mas-nya.. wkwkwk
Well, agak kurang puas dengan itu tapi nggak papa lah.. 
Dan kejutannya memang benar-benar ada di akhir film. Mmmm.. hampir menuju akhir lebih tepatnya..

Spoiler Alert!!
Kalau di buku, kita akan langsung menemukan keluarga Volturi pergi dengan damai setelah diberikan penjelasan oleh Alice.
Nah, kita nggak akan melihat itu di film.

Alice, yang datang dengan Jasper mencoba memberikan penjelasan ke Aro terkait Renesmee. Tapi tiba-tiba, Alice berseru bahwa Aro tetap tidak akan mengubah keputusannya untuk menyerang. Dan tau-tau, Alice ditahan oleh pengawal Volturi, dan hal ini membuat Carlisle maju menyerang Aro.
Ini nih, yang bikin saya kaget. Waktu mereka berdua tubrukan, tau-tau kepala Carlisle udah copoooot aja. And I'm shock! Sangat shock! Berani bener Bill Condon bikin ceritanya kayak gini?? Apa dia mau mati dikeroyok sama Twi-Hard? DX
Intinya, adegan Carlisle mati dan dibakar tadi jadi pemicu penyerangan. Seru sih.. Volturi sama vampir sekutu keluarga Cullen saling serang begitu. Bunuh-bunuhan. Dan banyak banget kepala vampir yang terpenggal. Cuma.. saya merasa semakin aneh setelah si Jasper mati juga, terus Leah juga, pokoknya karakter yang seharusnya menurut saya tidak boleh mati (T,T) tapi dimatiin di adegan perang itu.. Bahkan akhirnya 3 petinggi Volturi (Caius, Marcus, dan Aro) mati juga. "Lhah! Terus siapa yang menegakkan hukum vampir kalo Volturi mati? Kacau dong dunia vampir habis ini?", pikir saya waktu itu.

Dan benar saudara-saudara, hal itu tidak mungkin terjadi. Karena ternyata, itu semua hanyalah visi yang ditunjukkan oleh Alice ke Aro supaya Aro menghentikan niatannya untuk menyerang keluarga Cullen. Dan karena si Aro takut nasibnya seperti yang digambarkan sama si Alice di visinya tadi, Aro akhirnya nyuruh pasukan Volturi mundur.

Ngomong-ngomong, saya cukup terkesan dengan Dimitri yang matinya kok susah banget meskipun pada akhirnya bisa juga dibunuh. Dan juga waktu Jane dikejar sama Alice setelah dia dilindungi shield dari Bella. Sungguh, Jane itu bukan apa-apa tanpa kemampuannya melumpuhkan orang dengan pikiran. Ha!

Lega. Akhirnya cerita sama seperti yang di buku. Dan lega juga, si sutradara bisa bikin saya hampir jantungan dengan ceritanya yang berbeda tapi ternyata jadinya nggak berbeda. Salut!

Satu hal. Satu hal yang bikin saya amazed dari film ini adalah scoringnya..
Sumpah Carter Burwell keren banget bikin semua momen ter-captured dengan baik dengan backsound yang bikin saya merinding dari awal sampai akhir.
Di awal film, Twilight Overture bisa bikin saya bernostalgia dengan film pertama karena Bella's Lullaby-nya.. Dan introduction yang cukup simpel tapi terkesan Twilight banget dengan permainan warna dari grayscale sampe merah-item itu memang sungguh sangat sesuatu. Rasanya saya nggak bisa mengalihkan pandangan dari layar dan menikmati pemandangan bukit dan pegunungan sama tulisan nama-nama pemain (yang sebenernya biasa aja tapi entah kenapa berasa bagus).
Belum lagi waktu keluarga Cullen dkk dan Volturi berkumpul di padang salju.. Wew.. scoringnya bikin saya merinding disko dengan sound choir yang mendayu di belakang. Dan PAS banget! X)
Dan dengan demikian, official sudah, hal yang ada di pikiran saya waktu keluar dari bioskop adalah, "saya harus dapet ini score, no matter what"! And here I am, still looking for it.. *sigh*


sumber dari sini

Akting pemainnya sih masih biasa aja menurut saya. Cuma Kristen Stewart beneran sudah lebih bagus kalo menurut saya dibandingkan film-film sebelumnya (terutama di awal-awal yang kesannya datar). Mackenzie Foy manis.. Tapi masih kurang greget memerankan Renesmee yang karakternya sebenernya nggak terlalu suka ngomong. But that's fine.. 
Dan entah kenapa sampai sekarang saya masih terpesona sama Jasper.. Jackson Rathbone is way too cool.. O.O *meleleh*

Oia, yang perlu digarisbawahi adalah, Bill Condon bisa membuat saya bernostalgia dengan film-film pendahulunya. Terutama ketika dia mulai memainkan scene dengan cuplikan kata-kata yang tertulis di bukunya. Dan bagian terakhir sukaaaa banget. Saya jadi mengingat-ingat lagi perasaan saya ketika membaca ending di buku pertama kali, meresapi cerita yang baru saja saya baca. Jeez.. itu bener-bener memorable banget deh.. :)
Nggak lupa juga sang sutradara mengajak kita bernostalgia dengan cast yang sebelumnya sudah pernah ikut andil di Twilight Saga meskipun itu tokoh di film terakhir ini udah nggak ada. Let say.. tiga vampir nyebelin di buku pertama yakni James, Victoria, Laurent; bawahannya Victoria yang manis tapi kasihan yaitu si Riley yang muncul di Eclipse, dan nama-nama lain yang pernah mendukung juga meskipun udah nggak keliatan. Saya sebenernya pengen duduk sampai layar bener-bener item, nggak ada apa-apa lagi. Tapi sayang, saya harus beranjak dari sana dan keluar..
Intinya, film terakhir ini beneran seperti penutup Saga secara keseluruhan meskipun sutradaranya ganti-ganti terus. 

Worth it untuk ditonton. Terutama bagi penggemar Twilight. Menghibur, dan surprisingly, it's kinda shocking.. :)

Sesuatu yang Bisa Diceritakan


Meskipun pikiran rasanya ingin banget nulis lagi di blog, tangan saya nggak mampu mematuhi keinginan sang pikiran untuk membuat sebuah tulisan, pendek sekalipun. Jadilah, akhirnya hal-hal yang harusnya bisa saya tuliskan menjadi terlupakan. Well, intinya masih inget sih. Tapi detilnya sudah hampir saya lupakan saking lamanya. 
God, why do I have lazy hands? <- ngeles

Dan beberapa minggu ini mengalami kejadian yang cukup unforgettable, karena insiden tertentu..

Well, pas long weekend kapan itu yang mengakibatkan kantor saya libur 4 hari, hari Kamis-nya, saya dan beberapa teman memutuskan untuk mengunjungi teman saya yang baru saja melahirkan. Nggak baru-baru amat sih, sekitar 3 mingguan lah.. Dan karena kunjungan yang sudah direncanakan sebelumnya pada akhirnya nggak pernah terlaksana, saya dan beberapa teman akhirnya sepakat untuk memakai salah satu hari di long weekend buat akhirnya main ke sana. 
Rumah teman saya yang di Bekasi ternyata mampu membuat kami semua bingung. Bahkan yang pernah ke daerah situ sekalipun. Saya yang nggak tau jalan sama sekali, even area sekitar itu, duduk manis di belakang mobil (Katana) bersama salah satu teman lain dan pasrah sama nasib disetirin salah satu temen saya sambil dia nanya sama orang entah berapa kali selama perjalanan dilakukan.
Setelah berjibaku dengan arah dan tujuan (yang dicapai setelah hampir nyasar beberapa kali), akhirnya kami sampai di tempat tujuan. Dan akhirnya bisa ketemu sama dede bayi-nya.. Lucuuuu~ :3

Saya sempat moto2 itu dede bayi yang hobinya tidur. Mau diangkat-angkat, digendong, dipegang-pegang, tetep aja dia nggak bangun-bangun. Rasanya pengen nguyel-uyel, tapi kasian sih, jadi saya urungkan.. :p
Dan di perjalanan pulang, just our luck.. Dari tempat temen saya, mulai ujan. Agak jauh, hujan semakin deras. Wiper sudah mulai kewalahan menyapu air yang ada di kaca depan mobil. Dan akhirnya, menuju jalan tol, sempat nggak tahu jalan juga, hujan semakin gedhe. Kali ini ditambah dengan angin. Lengkap sudah.. Kaca-kaca di mobil sudah mulai burem, nggak keliatan deh suasana di luar. Pohon-pohon juga sudah bergoyang ke sana-kemari. Bahkan air sudah setengah ban banjirnya. Ditambah lagi suara hujan yang menyentuh atap mobil di atas kami bunyinya semacam air yang menyentuh atap tenda. Tambah horor deh..
Memutuskan untuk berhenti sebanyak dua kali di pinggir jalan karena kami lebih cari safe daripada kenapa-kenapa dengan suasana yang begitu gloomy, pada akhirnya bisa pulang juga setelah hujan agak mereda. Di jalan pun, rasanya terguncang-guncang naik itu Katana, berasa kayak naik roller coaster. And guess what? Saya masuk angin (lagi).. huhuhu

Pas udah mau nyampe kantor, saya dan teman saya satu lagi memutuskan untuk mampir ke mall Kalibata dulu. Sudah lama saya mengincar buku yang saya pengen banget tapi belum jadi-jadi dibeli. Dan pada akhirnya, kenapa saya malah jadi hedon? Saya jadi mampir ke toko sepatu dan pulang bawa gembolan. Belum lagi hunting case buat HP, ganti batere jam tangan, makan di sana karena kepala saya sudah kliyengan dan saya nggak mau ambil resiko untuk pingsan di sana, dan ujung-ujungnya jajan juga.. -_-
Untungnya kebutuhan yang dibeli banyak yang jangka panjang.. Jadi saya nggak perlu takut berubah menjadi impulsive buyer..

Anw, ini buku yang udah lama banget saya incar. Mungkin sudah bertahun-tahun sejak buku pertamanya keluar. Sebenernya ada e-book-nya sih.. Tapi entah kenapa saya terlalu malas membaca yang versi bahasa Inggris. Mungkin karena itu juga bukan bahasa aslinya juga, jadi berasa agak aneh. 
Sampai sekarang saya baru baca 45 halaman, dari 600 halaman lebih yang ada.. T^T
Ini saya yang terlalu sibuk sampe nggak sempet baca atau gimana sih? Huaaaaaa~


***

Dan minggu lalu, saya diajak si bos untuk meeting sama klien terkait proyek tertentu. Memang sih, selama ini kalau ada meeting (yang berkaitan dengan klien ini) saya selalu diajak, soalnya semua proyek mereka yang meng-handle saya sama si bos. Cuma gara-gara belakangan saya ditambahin proyek yang lebih gedhe karena nggantiin temen saya, rasanya agak keteteran aja gitu klien yang satu ini. Terlebih, mereka cukup banyak membuat saya senewen karena kegejeannya dan keseringannya bikin kami pusing.
Nah, karena si bos nggak ada temen buat meeting (dikarenakan bos satunya lagi nggak bisa), saya akhirnya yang dirayu buat nemenin. Okelah..

Meeting dijadwalkan sore, sekitar jam 3. Tempat yang tadinya direncanakan di kawasan GatSu dimana kantor klien ini berada, terpaksa dipindah ke Kemang karena mereka menghindari demo buruh yang lagi ramai. Oke, antara bete karena saya nggak pernah ke sana dan nggak tau jalan serta daerah itu padahal saya harus pulang sendiri, dan juga karena jaraknya lebih jauh dari GatSu yang biasa saya lewati. Tapi ya sudahlah, pasrah akhirnya.
Bener deh. Di perjalanan ke sana, saya bingung ngeliat jalan. Beberapa kali si bos sempat ngomel ke saya tentang betapa perlunya saya jalan-jalan bisa tau tempat, daerah, sama arah. Well, saya nggak hobi sih blusukan di Jakarta, apalagi nggak ada temen. Sense of direction saya benar-benar payah. Di Jogja aja saya nggak apal jalan, apalagi di sini. Huhu
Sampai di tempatnya, di sebuah restoran yang juga Ranch Market di kawasan Kemang, kami berdua akhirnya nungguin si klien datang. Dari mulai pesen makanan saking lapernya, sampai makanan kami habis, dan isi minuman saya yang banyak banget tinggal separuh, si klien belum dateng juga. Padahal langit sudah sangat gelap dan rasanya sudah hampir maghrib padahal saat itu baru sekitar jam 4-an. Dan akhirnya, hujan angin terjadi. Saya bisa melihat pepohonan di luar restoran bergoyang ria kesana-kemari. Lampu restoran juga udah nyala semua dan mengakibatkan suasana remang-remang gimanaa gitu. Romantis sih, tapi please deh.. -_-

Spaghetti bolognaise yang saya pesan di sana.. Yumm.. :a



Akhirnya, demi mencegah kengantukan yang sangat akut, dan saya pun sudah berujar pengen tidur dulu sambil nungguin si klien, si bos memberikan iPad-nya buat mainan saya selama menunggu. Akhirnya browsing-browsing. Dan jam 4 lebih, si klien baru datang. Itu pun baru satu. Walhasil harus nunggu satu orangnya lagi yang janji mau nemenin Ibuknya yang itu. Nunggu sambil membiarkannya memesan makanan, bos saya malah jadinya dicurhatin. 

Pulang dari resto, sudah jam 6-an lebih. Si bos mau ke salon dulu katanya. Dan saya harus pulang sendiri naik taksi. Tapi kenyataannya, di luar suasana hectic banget. Nggak ada taksi kosong, banjir pula. Akhirnya saya didaulat untuk ikutan ke salon sambil sekalian nyari taksi di jalan. Kalau perlu cari taksinya di depan salon katanya. Well, it's so hard to get a taxi, terutama di Jakarta, kalo pas hujan dan banjir pula. Di sepanjang perjalanan menuju salon, kami cuma melihat taksi yang sudah ada penumpangnya. Nemu satu taksi yang kosong dan berhenti di pinggir jalan, akhirnya si bos meminta supirnya buat nanyain sama si supir taksi terkait apakah bapaknya bersedia membawa saya pulang (ke kosan saya lho ya..), ternyata bapaknya lagi ngopi dan menolak. Jadilah saya akhirnya harus menunggu di ruang tunggu salon sambil supir si bos kembali berusaha nyariin taksi di pinggir jalan sambil berhujan-hujan ria.
Dan sekitar 15 menit kemudian, si bapak menemui saya dan bilang kalau taksinya udah dapet. Saya langsung bergegas keluar, bahkan nggak sempet pamitan sama si bos yang di dalam lagi potong rambut. And guess what? Itu taksi ternyata taksi yang sama yang distop di pinggir jalan dalam perjalanan ke salon tadi. Dan ujung-ujungnya, again, saya dicurhatin masalah kerjaannya sama si bapak supir taksi. Oh my, apakah muka saya semacam ada tulisan "silahkan curhat"? -_- Padahal di dalam taksi saya nahan sakit perut gara-gara kedinginan (karena nungguin lama banget di dalam restoran yang dingin, plus di taxi dinginnya juga menggila padahal udah pake blazer), dan positif sudah, saya masuk angin (LAGI!). Argh! T^T

Well, dan sekarang saya sudah kembali menjalani rutinitas seperti biasa. Rutinitas yang membuat setiap hari Senin saya selalu berharap hari itu sudah hari Jumat karena terlalu bosannya, dan juga karena saya nggak sabar pengen weekend-an di kosan, doing nothing (eh, not really) dan bersantai sesukanya tanpa diribetin masalah kerjaan..
Dan saya (masih) berharap bisa libur panjang suatu hari nanti.. *fingers crossed*

Thursday, November 8, 2012

CB's Time!!! :D



Pertama kali tau band ini dari Facebook, dimana sang pengiklan menyebut-nyebut The Pretty Reckless yang merupakan salah satu band yang saya senengin karena karakter musik dan vokal Taylor Momsen pas di telinga saya. Dan jadilah, saya kenal CB..

Dan pertama buka official web-nya, rasanya antara kaget sama bingung. God, they're just teenagers. I mean, mereka bener-bener anak ABG yang baru mau beranjak dewasa, tapi ternyata musiknya sangat cadas dan bisa membuat saya langsung jatuh cinta sama mereka..
Beneran deh! Buat pecinta musik rock, CB bisa jadi salah satu acuan untuk didengerin. Despite their young age, musikalitas mereka saya bilang sangat oke. Lagu-lagunya ear-cathcing, dan musiknya juga mantep! Saya pikir mungkin banyak orang nggak akan percaya kalau anggota band ini 4 orang cewek dengan rentang umur 14-17 tahun.. :D




Dan meskipun terbilang cukup baru (karena baru mengeluarkan satu EP dan satu album), mereka bisa membuktikan kualitas mereka dengan ikut berbagai macam festival (termasuk Warped Tour) yang terkadang justru bisa menunjukkan kualitas seorang musisi dibandingkan sebatas popularisme dan nama besar aja. Siapa sangka "Shake the Ground"-nya mereka juga bisa dijadikan soundtrack film The Avengers.. Good job, girls.. ;)

Dan beberapa bulan ini, playlist saya selalu dipenuhi dengan musik mereka.. Well, it's too damn good to be missed. Selain membuat mata melek dan bikin headbang, lagu-lagu mereka juga sangat bisa mewakili jenis musik favorit dimana akhir-akhir beberapa lagu dari band yang saya senengin agak menjurus ke arah mainstream..
Beneran deh, belum pernah saya "tergila-gila" dengan anak-anak umur 15 tahunan.. :p
Si drummer yang hiperaktif maksimal tapi ngegemesin dengan tingkahnya-yang-manis-tapi-konyol itu, rambut warna-warni mereka yang tampak sangat "ya ampun" tapi bisa jadi ciri khas, dan permainan gila masing-masing personil kalo pas di panggung. Belum lagi personality mereka yang masih sangat remaja sekali, juga betapa ramahnya mereka sama orang lain. Yeah, they're good. Oh, no. They're awesome! Saya jadi berpikir, apakah di toko musik kita sudah ada album mereka? Hmm...


Recommended Tracks: Raw. Real., Shake the Ground, Better this Way, Too Many Faces, Heart is A Hole

Curhatan Random #2

Ater a long, long time, finally I can write again..

Oke. Jadi setelah disibukkan dengan kerjaan yang menumpuk (dan tambah banyak), saya jadi nggak punya banyak waktu untuk melakukan hal-hal (nggak penting) yang saya sukai. Errrr.. blogging masuk salah satu yang lumayan bikin stres ilang sih, jadi saya asumsikan nulis di blog adalah kegiatan yang saya sukai.. :p

So, what happened in the last-several weeks?? *baru sadar sudah satu bulan nggak ngeblog*

1. Saya jadi orang yang harus bisa 'organized' dalam melakukan sesuatu.
Organized di sini maksudnya adalah keeping records of what we've done. Termasuk apa yang akan saya lakukan, which is not exactly like me. Oke. Saya emang suka merencanakan sesuatu. Saya suka melakukan apa yang saya rencanakan. Yang saya nggak bisa adalah keeping tracks. Saya selalu me-list kerjaan saya di kepala. Juaraaaaaaaaaang banget pake to-do-list yang harus dipatuhi dan dicentangin satu-satu kalau sudah dilakuin. 
Well, the question is, kenapa saya harus melakukan itu? Karena di kantor, kerjaan saya sekarang adalah mengurus satu proyek yang ditinggalkan oleh teman saya ke saya karena suatu hal selama beberapa bulan ke depan. Dan cara kerja saya harus bisa mengikuti yang ada sebelumnya kalau saya nggak mau tersesat dan gila tertimbun berkas. Dan bahkan di minggu-minggu pertama saya dilimpahi tugas ini, saya sudah overload dan kepala berasa mau pecah. It's getting better though..

Berkas-berkas ini sungguh belum seberapa.. -_-

2. Mengesampingkan simpanan demi petualangan
Gara-gara dapat panggilan seminar dan interview di salah satu perusahaan impian saya, saya yang notabene nggak pernah berani pergi-pergi sendiri (apalagi nggak ngerti jalan) ini, langsung memutuskan akan tetap datang walau harus menempuh cara apapun. Dan cara yang diambil adalah, manggil taksi, yang notabene buat anak kos seperti saya dengan hobi menabung ini adalah semacam tindakan yang salah karena pasti bakalan boros banget. Tapi demi sebuah kesempatan dan pengalaman, saya relakan deh uang tabungan itu buat bayar taksi yang mengantarkan dan menjemput saya dari sana. Dan meskipun hasilnya kurang menyenangkan (tapi sesuai dugaan), saya nggak menyesal. Pengalaman yang saya rasakan jauh lebih berharga meskipun cukup singkat. Dengan jackpot ketemu orang-orang keren dan bisa menyaksikan sebuah visi keren dari orang-orang keren tersebut, saya jadi lebih termotivasi untuk mencoba dan mencari pengalaman lebih banyak lagi.. :D
Dan ternyata ada satu hal lagi yang saya dapatkan dan baru saya sadari setelah memikirkan hal ini cukup lama: pertanyaan yang saya simpan di benak saya hampir satu tahun yang lalu terjawab oleh petualangan ini. Pertanyaan yang bahkan hampir tidak pernah saya gubris lagi. Tapi toh akhirnya terjawab juga.. That's kind of amazing, the power of mind..

3. Saya jadi suka nulis!! 
Oke. Dasarnya saya emang suka nulis. Tapi bukaan.. bukan ngeblog ataupun nulis essay (yang buat beberapa orang, saya jadi semacam hobi bikin essay, padahal nggak juga.. -_-). Nulis yang dimaksud di sini adalah bikin fanfic.. 
Right. Saya dulu anti banget sama fanfic. Saya ilfil banget kalo temen saya yang suka baca fanfic pamer ke saya kalo dia lagi baca fanfic apa dan malah lagi bikin2 begituan. Dan ternyata saya malah jadi suka nulis fanfic. Tapi saya agak jengah menyebutkan "menulis fanfic" karena buat saya, kegiatan menulis ini seperti meraba sebuah kepribadian (seseorang) yang saya tuangkan dalam cerita yang lumayan singkat. Semacam penggambaran situasi. Dan saya juga pake original character. So.. I won't call it a fanfic.. :3
Pengen banget sih bisa nge-post tulisannya, but no.. I still can't share that silly stories.. 

dan terakhir..

4. Bikin proyek nggak jelas tapi sangat ingin dilakukan!
Saya memutuskan untuk membuat sebuah proyek (nggak penting) yang melibatkan saya, satu kegiatan yang saya sukai, dan satu orang lain yang secara tidak langsung akan terlibat proyek ini. 
I decided to write, for someone, dan tulisan yang saya berikan itu akan menjadi semacam informasi random (yang menarik untuk dibaca, I hope), dan juga bisa merepresentasikan curhatan saya serta bisa juga mempromosikan Indonesia. Terdengar abstrak-kah?
Okelah. Pokoknya intinya saya mau nulis tentang banyak hal dalam satu buku, dan ditujukan untuk orang tertentu. That simple. Tapi ternyata ngisi jurnal-nya nggak simpel sama sekali karena saya jarang ada waktu dan juga jarang ada ide mau nulis apaan. Doh! 

Agenda yang saya niatkan untuk ditulisin apa aja yang saya mau dan dijadikan media 'promosi'..
Ow yeah~ :p

Well, that's all what happened. Berasa kaya bikin laporan kegiatan. Tapi whatever lah.. :3

Dan hari-hari saya masih akan berjalan seperti biasa.
Let's hope for something extraordinary to happen. Biar ada yang bisa saya ceritakan.. Dan biar momen yang mengendap di otak saya nggak cuma kerjaan.. :p

Sunday, October 7, 2012

Just Give Me A Reason.. To be Happy (?) :)


Udah lama banget nggak nulis.. 

Oh my, how I miss blogging so badly..

Oke. Tinggalkan dulu urusan kerjaan yang bikin ribet dan galau. Sekarang waktunya cerita yang menyenangkan.. :)

Finally, setelah menunggu sebulan lebih dan beberapa kali mengejar admin online shop-nya, CD The Beginning saya akhirnya nyampe dengan selamat. Woohooooo~ XD

Sebenernya udah nyampe sejak hari Senin kemaren sih, tanggal 1 Oktober. Tapi saking sibuknya sama gawean dan berhari-hari kerja rodi di luar kantor, pun masih harus bawa PR seabreg pulang, jadinya baru bisa update sekarang deh..

Awalnya sangat sangat galau nungguin ni CD kok nggak dateng-dateng, padahal awal prediksi bakalan sampe seenggaknya September pertengahan.. Lha kok, sampai menjelang akhir nggak dateng-dateng juga tuh CD. Setelah kroscek dengan admin shop-nya, katanya pihak bea cukai semacam seenaknya aja gitu ngeluarin barangnya kapan. Jadi yang diprediksi bisa maksimal 1 bulan nyampe ternyata harus mundur. Haish! Mau nggak mau harus nunggu.. -____-
Dan pas itu CD akhirnya dianterin ke meja saya sama yang ngambilin dari pak posnya, rasanya gimanaaaa gitu. Pengen lompat-lompat saking senengnya.

Here it is.. 




Barang pertama yang saya beli langsung dari sana. Barang pertama yang niatnya akan jadi koleksi saya sambil menunggu kesempatan untuk bisa order lagi. Yak, nunggu duitnya ada, dan mungkin sekalian nunggu album baru keluar?? :p

Sampai sekarang, CD-nya belum pernah saya puter sih.. Beda sama CD Panic! At The Disco di rumah yang dulu sering banget saya puter. Tapi rasanya agak sayang.. Toh saya juga udah ada file mp3-nya. Tapi someday harus coba at least sekali. Not now though.. :p

Well, semoga bisa mengumpulkan lagi barang-barang yang bisa dikoleksi dari mereka. Sumpah pengen banget Primal Footmark biar bisa dapet member card juga. Tapi kok mahal bangeeetttt~ T______T
Bismillaah.. Semoga suatu hari nanti bisa beli.. Sekarang nabung dulu buat CD, goodies, dan mungkin buat konser nanti.. *fingers crossed*

Dan minggu lalu, sempat-sempatnya saya nyoba bikin replika tato di tangan kiri sang vokalis yang menurut saya mirip banget sama Toothless si naga imut pake spidol. Yeah, well.. Ceritanya menguji kemampuan motorik halus.. Ternyata jadi! :p




Sunday, September 9, 2012

Inspirations. We Just Need to Know Where to Look..


Beberapa hari ini saya merasa down. Loading kerjaan yang terlalu banyak membuat stres saya menumpuk dan akhirnya saya sampai pada satu titik dimana saya rasanya cuma bisa menangis, menangis, dan menangis. Sepanjang malam. Kecapekan setelah interview banyak orang di satu hari, kepala saya mendadak sakit luar biasa. Belum lagi capeknya dari luar kota masih tersisa. Kerjaan yang diforsir berminggu-minggu sampai terasa nggak ada liburnya juga sepertinya numplek jadi satu. Saya nggak tau sih itu murni psikosomatis atau memang dasarnya kepala saya lagi rawan sakit kalau sudah stres begitu. Yang jelas, setelah mendengar kabar bahwa besoknya ternyata saya harus mengulang kerja berat yang sama seperti hari itu (all over again), emosi saya meledak. 
Rasanya sangat sangat sangat merasa bahwa dunia ini tidak adil. Di antara beberapa orang yang bisa ditunjuk, kenapa mesti saya? Pikiran positif yang biasa merayap dalam benak saya tahu-tahu hilang. Sepanjang perjalanan pulang saya bahkan sempat mewek karena nggak bisa nahan sakit kepala dan rasa sesek yang nggak bisa terungkapkan dengan baik.

Dan akhirnya, setelah bergalau semalaman (literally galau bagaimana saya harus bersikap), satu sosok yang beberapa bulan belakangan gencar menjadi isnpirasi saya sekelebatan terngiang dalam benak saya. What if he's in my position?? What will he do??
Saya mulai berasumsi. Mengaitkan satu pemikiran ke pemikiran lain yang sebisa mungkin saya pikirkan malam itu. Di tengah kegalauan akut akhirnya saya bisa menemukan celah positif yang sebelumnya hilang. Di tengah kebimbangan bersikap, saya bisa mencoba menguatkan diri saya sendiri untuk bersikap berani dan mengambil resiko yang tadinya urung saya lakukan. 
Oke. Satu cowok dari OOR ini berhasil membuat saya berpikir bahwa dia tidak akan mungkin menyerah menghadapi situasi yang sama. Dan saya juga bisa membayangkan, semarah dan sekesal apapun dia, ketika saya bisa memahami karakternya sebagai seorang individu, dia adalah sosok yang tangguh dan tidak akan pernah berhenti berusaha, sesulit apapun itu. Tipikal orang yang ngaya
Dan itu yang menjadi motivasi saya. Berpikir juga bahwa ketika cowok itu tahu saya bisa mengalahkan rasa takut dan keengganan saya dalam melakukan sesuatu, ia akan merasa bangga. And I'm sure of it.
Saya ingat satu sesi ketika 2 personil dari band ini mengikuti sebuah siaran di sebuah radio dan memberikan motivasi kepada seorang remaja yang sedang bimbang karena masalah kesehatan. Dengan tulusnya orang ini memberikan semangatnya. Memintanya untuk bertahan dan menjalani hari-harinya dengan penuh semangat. Dengan suaranya yang sangat menenangkan, saya yang tidak bisa mengerti detil kalimatnya pun merasa terharu. Dan dengan alasan ini pula, saya bertekad bahwa saya harus bisa bertahan.

There. Ketika sebuah band tidak hanya menjadi penghilang kepenatan dengan semua lagu-lagu mereka. Tapi bagaimana masing-masing personil dan perjuangan yang mereka lakukan bisa menjadi inspirasi. I didn't do it for them. I did it for my self. Saya hanya merasa malu tidak bisa melakukan hal yang sama ketika mereka pun bisa melewati hal-hal yang bahkan jauh lebih parah dari yang saya alami. Dan itulah yang menjadi titik kebangkitan saya dari rasa down

So I say, thanks to this wonderful band. Orang-orang biasa ini begitu mengerti bagaimana menjadikan sesuatu yang simple menjadi luar biasa. Sesuatu yang terlihat ringan menjadi begitu bermakna. Mereka semakin membuat saya memahami bahwa hidup yang kita jalani sepenuhnya adalah kontrol dari kita. Kita yang memilih jalan, dan kita yang merasakan akibatnya. Saya memilih jalan ini, dan saya harus sadar dengan resikonya.
I just need to be stronger. That's all it's all about.. :')

"Life is just so much better from your love.."
(Notes'n'Words)


source: 

Sunday, September 2, 2012

Spell it: B.A.T.A.M!


Proyek akhir Agustus sekaligus awal September ini: BATAM!!!

Yeah~ Saya dapet tugas ke luar kota lagi.. :)
Sebenernya sih nggak cuma saya, tapi orang sekantor dan klien yang meng-hire kantor buat proyek tahunan ini.. Jadi, salah satu bank besar di Indonesia yang sudah jadi klien selama bertahun-tahun itu memang selalu mengadakan proyek tahunan yang diadakan di seluruh Indonesia untuk tes naik eselon, atau bisa dibilang semacam tes untuk naik level jadi SPV.. 
Oke. Proyeknya memang di seluruh Indonesia. Dan tahun ini, ada 14 kota tujuan di luar Jakarta. Sebenernya saya sih semacam jadi co-pilot projectnya, bantu-bantu temen saya yang jadi pilot project-nya. Nah, apesnya jadi pilot sama co-pilot project adalah, terkadang kita dapat sisa-sisa kota yang "kurang" dipilih sama temen-temen yang lain, jadi yaaaa.. harus terima. Pilihan yang diberikan ke saya adalah Jogja dan Batam. Pengen pulang sih sebenernya, tapi mengingat ini proyek jalannya habis lebaran dan saya pasti lebaran pulang, nggak seru aja gitu ke Jogja lagi. Akhirnya waktu itu saya putuskan ke Batam.. Hohoho

Persiapannya rush! Proyek ini juga sebenarnya yang mengakibatkan libur lebaran kantor yang biasanya 2 minggu-an jadi berkurang.. Tapi ya sudahlah, namanya juga harus ada persiapan. Berangkat serentak (ke semua kota) tanggal 31 kemarin, saya dengan beberapa teman naik taxi bareng ke bandara. Meskipun di jadwal pesawatnya take off jam 16.10, kami sudah nyampe bandara sekitar jam 1-an lebih dikit. Jalan yang dikira macet ternyata super lancar. Alhasil, nglangut bener di bandara. Masuk Periplus, nggak terlalu banyak pilihan buku yang bisa diambil, tapi akhirnya keluar bawa gembolan juga.. Buat temen nglangut biar nggak garing.. Apalagi kan saya naik pesawatnya sendirian. Dan menunggu berjam-jam itu memang membosankan.. Mana pesawatnya pake delay lagi.. Hadeh.. 


Buku yang saya beli di bandara buat temen nglangut menunggu sendirian.. :3

Dan akhirnya sampe Batam-nya molor.. Udah gelap. Dan saya masih harus cari-cari orang dari Bank yang jadi tandeman saya buat ngetes besoknya (dan ternyata duduknya di kelas eksekutif ini) karena saya nggak tau jalan ke hotel dan juga nggak tau yang bertugas njemput itu orangnya kayak gimana.. Masalahnya yang ngurusin check-in hotel juga bapaknya.. Mau nginep dimana coba saya kalo nggak ketemu orangnya? Akhirnya saya ditelpon si bapak, suaranya nggak jelas, dan saya langsung mencari orang yang sedang nelpon  di sekitar saya dengan gerakan mulut yang hampir sama seperti yang saya denger di telpon. Ternyata.. bapaknya cuma berjarak 3 meter di depan saya.. Hahaha. 
Oia, btw, mari kita sebut saja bapak ini "si bapak"..
Setelah ketemu, say hello, kenalan, dan basa-basi bentar, saya menyadari bahwa si bapak ini orangnya tipe yang pengen nyelesein sesuatu dengan cepat-cepat. Tipe2 orang efektif-efisien lah.. Nah, tipe gini juga ternyata nggak suka banget basa-basi. Ngomongnya cepet, ngapa2in cepet, dan saya merasa kepontal-pontal ngobrol sama bapaknya. Terlebih kalo bapaknya berasa nggak pengen ngobrol, dia diem aja. Nah, sayanya kan orangnya juga paling nggak bisa yang namanya basa-basi dan memulai pembicaraan, jadilah deh kita diem-dieman di mobil selama hampir 30 menit menuju hotel. Mayoritas saya cuma ndengerin bapaknya ngobrol sama pak supir. Nggak asik banget, sumpah.. -____-

Di hotel, sempet-sempetnya juga ada insiden salah nulis nomer kamar di kartu saya. Di kartu, mbak resepsionis nulis kamar 631, ya saya menuju kamar itu dong.. Tapi, ternyata kamarnya lagi dibersihin. Saya sempet bete dan merasa aneh juga sama yang mbersihin karena mereka jadi keburu-buru. Dan setelah dipersilahkan masuk sama mas-mas yang mbersihin, mau ngaktifin kuncinya, kok kartunya nggak bisa dipake? Jadilah si mas mencoba meng-confirm ke resepsionis. Guess what? Mbaknya salah ngasih nomer kamar. Harusnya kamar saya di lantai 12.. Ohmaigat! Saya akhirnya harus balik lagi ke lobby, dan minta nomer kamarnya, dan naik lagi ke lantai yang tepat.. Mana di lift saya malah jadi curcol sama bellboy-nya.. Ya ampuuun.. 
Dan malam itu, saya memanjakan diri dengan HBO, cemilan yang untungnya dibawa dari Jakarta (karena saya memutuskan nggak makan malam gara2 nggak ada yang ngajakin dan males keluar sendirian), dan juga hawa dingin AC yang sejuk serta pemandangan dari balkon lantai 12.. :3

Meskipun pemandangan malam hari-nya bagus banget, tapi hasil fotonya sangat nggak oke. Jadi yang saya pasang yang diambil paginya aja.. :p





Some views from 12th floor.. :)


Sebenernya saya pengen banget nyebrang ke Singapore. Mumpung di Batam gitu.. Dan kata temen saya pun, nyebrang ke Singapore cuma sekitar 150ribu.. Pada akhirnya, saya sudah siap paspor, in case diajakin gitu sama bapak dari Bank-nya.. Eh, ternyata setelah ketemu orangnya, pupus harapan saya.. T.T Secara nggak langsung, bapaknya bilang kalo dia udah berkali-kali nyebrang dan merasa kalo di sana nggak ada apa-apa.. 
Huaaaaaa~ Si Bapak tegaaaaa~ Saya kan pengen, Pak.. Lumayan buat nambah2 cap di paspor yang masih polos ini.. *sniffing*
Tapi memang waktunya nggak memungkinkan sih.. Saya ngetes pagi, selesai minimal jam 12. Sedangkan jadwal pesawatnya jam 16.15.. Check-in seenggaknya satu jam sebelumnya.. Jadi memang nanggung. Coba ya waktunya lebih lama.. Pengen beneran deh.. :(
Dan akhirnya, karena waktu yang nanggung itu pula, saya sama si bapak cuma belanja ke supermarket yang banyak banget coklat-coklat impornya.. Buset dah, saya jadi kalap liat coklat2 itu.. X3 Pengen beli semuaaaa~ Tapi masih sadar diri dan inget duit di kantong lagi menipis. Jadi belinya cuma beberapa, plus buat oleh-oleh juga.. Tapi ternyata, masih aja mahal.. huhuhu

Dan setelah saya berpegel-pegel ria berjalan dengan sepatu formal dan berhak di Supermarket, si bapak mengajak jalan-jalan keliling dengan mobil. Awalnya sih pengen ke daerah Nagoya, tapi diurungkan karena ujung2nya juga mall. Jadi lebih baik katanya puter-puter saja, liat jembatan Barelang (yang kata bapaknya juga muncul di salah satu iklan rokok). Sepanjang perjalanan, berasa kayak off-road lewat jalur Jogja-Wonosari.. Buset dah ni jalan, berliku naik-turun, dan sepi. Otomatis pak sopirnya ngebut, dan perut saya berhasil dibikin mual.. Halus sih jalannya, bagus.. Tapi plis deh, Pak.. Koper saya di belakang aja ampe bolak-balik.. Dan sesampainya di jembatan Barelang-nya, si sopir masih aja ngebut. Udah nggak turun, ngebut pulaaa.. Padahal pemandangannya bagus bangeeeeettt.. T_______T
Gagal deh saya ngambil poto. Mana habis lewat, langsung puter balik menuju ke bandara. Udah, gitu doang. Jadi mualnya sepanjang perjalanan itu cuma untuk menikmati perjalanan sekitar 2 menitan (dikali dua karena bolak-balik) melintasi jembatan dan habis itu udah. Oh, God.. 
Tapi saya masih seneng sih bisa liat pemandangan laut dan pulau-pulaunya.. Baguuuuuuuussss~ XDDD


I managed to catch a glimpse of an island.
Tapi cuma begini doaaaaaangg~ T____T

Setelah puyeng ber-off-road ria, akhirnya langsung ke Bandara karena waktunya juga udeh mepet buat jalan kemana-mana. The weird thing is, setelah turun dari mobil, si bapak malah langsung meninggalkan saya untuk masuk tanpa berbasa-basi lagi. No goodbyes, no thank yous. Beneran deh nggak asik banget sebenernya bapak yang satu ini. Mana saya langsung ditinggalin begitu. Setelah salaman dan mengucapkan terima kasih dengan pak supir, akhirnya saya nyusul ke dalem buat check-in. Dan ketemu lagi pun, senyumnya keliatan maksa banget. Ini sebenernya saya yang salah apa emang bapaknya begitu sih? -____-
Oia, saya udah bilang belum sih kalo Batam panas banget??!! >_< I mean, panas pake banget banget!! Saya nggak betah beneran lama-lama di luar. Bahkan mbuka balkon dari kamar hotel aja rasanya udah males karena hawanya panas banget. Belum lagi sinar mataharinya sangat menyengat. Fiuuhh~


Heavens for pedestrian.. :D
Siapa yang nggak mau coba berjalan dinaungi teduhnya atap dan pepohonan begini?

Dan akhirnya merana sendirian menuju gate yang tertulis di boarding pass. Dengan PD-nya saya masuk ruang tunggu. Nggak pengen bosen, akhirnya saya buka buku yang kemaren saya beli terus baca aja deh.. Tapi lama-lama saya merasa aneh.. Ini gate sepi amat yak? Udah gitu, pas saya liat di layar informasi pesawat yang boarding, kok nggak ada penerbangan saya.. Akhirnya saya menghampiri petugas yang jaga di antara gate A5 dan A6 tempat saya masuk tadi. Saya tanyalah akhirnya.. 
Dan ternyata sodara-sodara, saya salah masuk gate. Harusnya belok kanan, saya malah belok kiri. Harusnya ke A5, tapi saya malah ke A6.. Doh! *tepok jidat* Untungnya boarding masih agak lama.. Dan bener aja, nggak cuma agak lama. Lama bangeeett~ Pesawat saya delay hampir satu jam sendiri.. T.T
Turun dari pesawat, masih harus nungguin temen saya yang dari Medan buat pulang bareng karena jadwal landing pesawat yang berdekatan. Pas saya udah menuju area pesen taxi, temen saya masih mau ngambil bagasi. Jadilah saya ngambil antrian taxi dulu aja.. Sambil nglangut dan nahan ke toilet karena saya males bawa-bawa tas gedhe sama koper ke toilet dan nggak mungkin juga minta orang buat njagain. Setelah temen saya dateng, akhirnya ngobrol ngalor-ngidul tentang pengalaman masing-masing sambil nunggu giliran dapet taxi-nya. Dan di taxi pun kita masih heboh cerita sampe pak supir keliatan gimanaaa gitu. XD
Dan saya sukses nyampe kosan sekitar jam 8 malem.. Rencananya sih tepar. Tapi setelah beberes semua barang, buka oleh-oleh, dan nerusin baca buku bentar, akhirnya saya malah ngenet karena di bandara kemarinnya saya dibikin galau sama temen gara-gara band-Jepang-yang-hobi-bikin-galau itu malah mau ngeluarin lagu baru lagi buat sontrek film. Padahal hebohnya The Beginning aja belum reda. Ampun dah tu cowok empat.. Mana saya setengah mati penasaran sama lagunya yang ternyata ada di trailer film. Jadilah saya baru tidur jam 12 malem.. Dan minggunya saya langsung tepar padahal Senin besok saya harus tugas di luar kantor buat interview 6 orang.. Huaaaaaaaaa~


Chocolates.. X3

Anw, seenggaknya saya sudah pernah menjejakkan kaki ke Batam meskipun masih belum puas. Kata temen saya sih, besok pas ada proyek milih ke sana lagi aja. Tapi entahlah.. siapa tau saya pengen bertualang ke pulau yang lain?? Kalimantan sama Sulawesi masih belum terjamah tuh.. dududu.. :p

Dan dengan menyesal, foto2 yang diambil sangat sangat kurang karena saya di sana nggak kemana-mana dan nggak tau mau ngambil foto apa.. Yang penting experience-nya aja deh.. Nggak mungkin juga kan minta si bapak yang orangnya begitu buat motoin.. Tengsin aja pake setengah mati saya.. XD

Friday, August 24, 2012

I Need to Give My Brains A Pack of Ice.. Oh, No! More Like A Bunch of Snowballs! ;)


Sepertinya memang setelah ini saya akan lebih sering ngerasain yang namanya kerja rodi, a.k.a lembur! 
Oke. Mengapa saya bisa menyimpulkan seperti itu??

Satu. Gelagatnya si bos sudah menunjukkan demikian.. :D
I mean, beberapa hari yang lalu, saya sukses menjalani yang namanya workshop interview di kantor saya, yang ke-3 kalinya. Which is yang terakhir. Nah, workshop ini fungsinya semacam memberikan pelatihan kepada newbie-newbie yang belum terbiasa dengan namanya CBI (Competency Based Interview), yang mana merupakan standar interview yang digunakan di kantor saya, dan sekarang saya semacam harus jadi junior consultant beneran dan bukan abal-abal yang harus bisa ng-interview orang. Gosh! Jadilah, beberapa minggu terakhir, saya berasa kayak kejar setoran, belajar sana-sini tentang teori CBI yang benar (bahkan baca-baca sebelum workshop, takut ditanyain sama si bos) *ini berasa ujian deh beneran*, dan saya juga harus praktek ng-interview temen sendiri sambil diliatin si bos (yang sumpah bikin saya deg-degan setengah mati). Dan merananya? Kelar workshop di hari Jumat, hari Senin-nya saya sudah dilepas ke lapangan buat interview 5 orang! T___T Masih tandeman sama satu temen sih.. Tapitapitapi.. 
Dan ujung-ujungnya, saya harus rela menghabiskan malam saya hari Senin itu (yang mana baru nyampe kosan jam setengah 8), untuk lembur ngerjain skoring (sambil telpon2an dengan teman saya yang satu lagi untuk menyepakati hasil bersama) sampai jam setengah 1 pagi.. Nice! Belum lagi ditambah drama habisnya pulsa HP kantor yang saya bawa, dan habis juga lah pulsa HP-nya suami teman saya yang akhirnya dipake buat telpon saya itu, serta sampailah kami pada fase BBM-an karena satu sama lain sudah nggak ada pulsa buat telpon-telponan lagi.. Dan malam yang dihabiskan berkutat dengan form skoring, catatan interview, dan kompetensi, adalah benar-benar sesuatu.. -_____-

Beginilah suasana kamar saya ketika berkutat dengan skoring dan kompetensi..
Bahkan makan pun harus disambi dengan nulis evidence *doh*

Dua. Tanggung jawab saya sepertinya akan lebih besar di masa-masa mendatang. Masa-masa mendatang di sini bukanlah jauh-jauh hari nanti, tapi lebih tepatnya habis libur lebaran ini.. *sigh*
See, saya akhirnya ditunjuk jadi PIC buat salah satu proyek kantor dengan salah satu klien. Dan meskipun saya sudah ada praduga sebelumnya (mengingat saya satu-satunya orang yang diajak meeting si bos), saya tetap shock melihat nama saya terpampang sebagai PIC di proposal. Oke. Bungkus! T___T 

Tiga. Sempat-sempatnya lebaran ini saya pulang bawa PR seabreg dan harus rela menghabiskan hari-hari saya di depan laptop sambil nggarap gawean.. hadehhh~
Di awal-awal libur yang totalnya 11 hari ini, saya memang males sih ngerjain.. Belom mood. Tapi ternyata, rasa malas itu membuat saya kena getahnya karena sekarang saya jadi harus ngebut ngerjain skoring GD yang menumpuk dengan tanggal deadline 4 hari lagi! >.<
15 orang dalam 4 hari?? O.o *berdoa dalam hati*

Itu hanya segelintir bukti bahwa saya ternyata memang sudah dalam tahapan "serius". Sejauh ini, saya memang merasa lebih banyak latihan dan mengamati serta mencoba-coba pekerjaan di kantor.. Belum beneran jadi konsultan yang seratus persen bertanggung jawab terhadap tugas-tugas yang disebutkan di atas. Dan mau nggak mau, saya harus menyadari, dengan bertambahnya usia saya bekerja di kantor saya sekarang, saya harus siap-siap menghadapi tumpukan deadline dan kewajiban yang harus bisa dikerjakan semua sekaligus. I'm not a superwoman.. But I guess I should try to become one.. 

Dan terakhir, meskipun 2 minggu ke depan adalah minggu-minggu rush yang bakal penuh dengan siksaan mental (at least buat saya), saya harus menyiapkan diri dari sekarang. Persiapan proyek besar-besaran, habis itu ke Batam dan ketemu orang-orang baru dan kerja juga, interview belasan orang, skoring, dan yeah~ pekerjaan dadakan lain yang bahkan mungkin tidak akan sempat direncanakan tapi toh akan menunggu juga untuk dikerjaan tepat waktu.. It's going to be plenty.. 
Well then, let's enjoy the work! Semoga beneran saya bisa menyerap semua yang harus saya serap demi mempersiapkan masa depan yang lebih gemilang <- bahasanya iklan banget XD

To my brains: Be cool~
To my body: Hang on~
and to my mental state: I know you can keep your sanity!! :D

Tuesday, August 21, 2012

Between Notes and Words

Meskipun saya pernah bertekad nggak akan nulis sesuatu yang galau selama lagi di Jogja, tapi ternyata keluarlah satu hal yang bisa bikin saya galau.. Meskipun yang ini galaunya positif. Apalagi kalau bukan  terkait dengan postingan sebelumnya (yang sebenarnya juga bisa dibilang sumber galau)?? :p

Oke. Dan saya akhirnya dapet single The Beginning!!! Bukan.. Bukan yang bentuknya CD. Tapi file unduhan.. Nggak papa kan ya, sambil nunggu CD aslinya nyampe ke tangan saya, saya unduh dulu satu album itu dari internet? :3

sumber: oneokrock.com

Jadi, ceritanya tanggal rilis resminya adalah tanggal 22 Agustus, which is besok..
Tapi ternyata, setelah saya buka-buka tumblr dan cari apdetan baru (sebenernya yang dicari adalah translate-an interview dari majalah), ternyata malah sudah ada yang mosting salah satu lirik lagu yang ada di single-nya, dan lagu itu sama sekali belum pernah ter-published!! Sumpah saya langsung kalap! Apalagi dari komentarnya, ternyata sang uploader sudah ndengerin lagu itu. And I'm telling you, mbaca lirik lagunya aja udah bikin saya berkaca-kaca saking bahagianya, dan saking bangganya 'cowok itu' bisa bikin lirik sebagus itu.. Simply beautiful.. :')
Dan akhirnya, setelah berjuang keras dengan koneksi internet modem yang rasanya pengen saya banting saking lemotnya, saya berhasil dapat link donlotnya dan donlot satu single yang isinya 3 lagu itu. Dan setelah didengerin (saya langsung menuju lagu yang liriknya bikin saya mbrambangi itu), baru nada-nada pertama, air mata saya sudah menetes saking kesengsemnya saya sama lagu ini..
Entah kenapa mendengar suara gitar akustiknya, dan melodinya yang simple, suara cowok satu itu bisa bikin saya merinding.. Sepanjang lagu saya nangis, tapi senyum.. Baru kali ini deh beneran saya dengerin lagu sampe nangis kayak gitu. Pertama kali ndengerin pula! Entah memang lagunya terlalu bagus, atau saya sudah jatuh cinta setengah mati sama cowok yang satu itu sampai rasanya bahagiaaaaaa banget denger suaranya pas nyanyi lagu baru. Tapitapitapi.. dengerin The Beginning pun rasanya nggak seperti ini.. Padahal The Beginning juga bagus banget! >.<
O iya, ngomong-ngomong, biar ceritanya nggak nanggung, judul lagu yang bisa bikin saya doki-doki dan merinding ini adalah Notes'n'Words.. :)

Notes'n'Words Lyrics
I wanna dance like no one’s watching me
I wanna love like it’s the only thing I know
I wanna laugh from the bottom of my heart
I wanna sing like every single note and word it’s all for you

Is this enough?

I wanna tell you and this is the only way I know
And hope one day you’ll learn the words and say
That you finally see, what I see

Another song for you about your love
‘cause you love the me that’s full of faults
I wish you could see it from this view
‘cause everything around you is a little bit brighter from your love

I wanna dance the night away with you
I wanna love because you taught me to
I wanna laugh all your tears away
I wanna sing ‘cause every single note and word it’s just for you

Hope it’s enough?

I wanna tell you and this is the only way I know
And hope one day you’ll learn the words and say
That you finally see, how I feel

Another song for you about your love
‘cause you love the me that’s full of faults
I wish you could see it from this view
‘cause everything around you is a little bit brighter from you love

Not a day goes by that I don’t think
About you and the love you’ve given me
I wish you could see it from this view
‘cause everything around you is a little bit brighter from your love
Life is just so much better from your love

credit: natgasm.tumblr.com

Dan meskipun single-nya aja belom nyampe ke tangan saya, saya udah nggak sabar mbayangin gimana nanti album ke enam-nya.. Bakalan sekeren apa album itu?? X)
Dan saya semakin menyadari, mereka sudah berkembang dalam bermusik. Jaman-jamannya album mereka masih geje, hingga sekarang, rasanya lamaaaaaaa banget! Dan terlalu banyak drama yang mereka lewati sampai bisa mencapai tahapan sekarang. Tapi drama-drama (yang bahkan bisa bikin saya nangis pas baca ceritanya) itu yang membuat mereka jadi seperti sekarang. Totally proud of you, guys! :*
Kalau melihat dari sisi egoisme, rasanya saya masih sangat sangat sangat enggan membagi mereka dengan orang lain, membagi kesukaan saya yang dulu berasa sangat eksklusif banget karena nggak banyak orang yang tau, menjadi sesuatu yang sekarang lebih dikenal orang, bahkan banyak dibicarakan. Fanbase di Indo sendiri sudah lumayan banyak anggotanya.. Tapi kalo inget perjuangan mereka biar jadi band yang dikenal dan diterima orang banyak, sisi egois itu masih bisa mengalah sedikit. Asal nggak jadi mainstream ajah.. :')

Anw, I love the new single!! Dan saya yakin beberapa hari ke depan, even beberapa minggu ke depan, lagu-lagu ini bakalan jadi playlist utama..
Well, then.. Let's hear them out! *puter Notes'n'Words*

Wednesday, August 15, 2012

What I've been Waiting for! Hell yeah~ XD


Akhirnya memutuskan untuk Pre-order single OOR jugaaaa~ >.< *excited mode*
Setelah bergalau-galau ria dengan preview video single terbaru mereka, The Beginning, yang cuma 52 detik dan nantinya bakal dijadiin theme song film Rurouni Kenshin, akhirnya saya memutuskan untuk pre-order

Sebenernya udah lama sih pengen sekali-sekali beli album mereka (atau mungkin dari sekarang diniatin mulai koleksi semuanya :p), nggak cuma donlot terus gitu. Kasian juga itu bocah 4 kalo lagunya diunduh mulu tapi nggak pernah dibeli. Hal itu yang menjadi dasar pertimbangan saya untuk memutuskan beli CD orinya. Lagipula setelah kerja dan bisa menghasilkan duit sendiri, rasanya lebih memungkinkan. Tapi ternyataaa.. keputusan untuk membeli CD asli dari Jepang itu bukan perkara yang simple. Pertama, liat dulu harganya berapa, terlalu menguras tabungan apa nggak. Ke dua, shipping cost-nya *yang ini adalah faktor utama kenapa akhirnya waktu itu saya mundur*.. Dan ketiga, metode payment yang cukup membingungkan dan ribet juga bikin agak-agak males.. Pada akhirnya, keinginan beli album ori di-hold dulu. Terutama setelah saya mikir, kalo beli single yang isinya cuma 3 lagu, berasa lebih berat gitu, apalagi dengan shipping cost yang sama. Dan akhirnya saya sempat memutuskan belinya besok aja kalau mereka ngrilis album ke-6. Tapi sampai kapaaaan?? Ini single aja nunggunya udah hampir setahun baru ada.. T^T

If there is a will, there is a way
Sumpah pepatah yang satu ini sangat merepresentasikan cerita ini. Pada akhirnya saya menemukan ada yang nawarin jasa pre-order single The Beginning di grup FB yang saya ikuti. Jadilah saya tertarik juga buat PO. Mengingat, harganya juga ternyata nggak semahal yang saya kira. Dan setelah menimbang bahwa ternyata caranya cukup mudah (cuma tinggal isi form order, transfer ke rekening, dan ngisi form payment), akhirnya saya putuskan buat order juga.. Entah deh, 2 lagu lain selain The Beginning bentuknya bakal kayak apa, saya bakal suka apa nggak, saya nggak mikirin itu. Yang terpenting sekarang, obsesi untuk lebih menghargai mereka dengan beli CD asli kesampaian juga. Terlebih, berharap juga bahwa dengan begitu, taun depan mereka bisa promo ke sini. That would be a dream comes true… Nggak kebayang deh usaha apa lagi yang harus kami lakukan biar mereka memutuskan untuk konser di sini. Beraaaaaaatt~  >_<
Mungkin memang harus usaha lebih lagi. Dan yang jelas harus sabar. Ikhtiar pokoknya.. =_____=

Ngomong-ngomong soal Rurouni Kenshin, saya awalnya nggak tertarik sama itu film. Dari pertama denger berita kalau yang mengisi soundtrack adalah cowok-cowok yang bisa bikin hati saya galau ini ONE OK ROCK, fokus utama saya juga langsung lagunya. Nggak ada kepedulian sama sekali filmnya bakalan kayak apa, ato ceritanya bakal gimana.. Tapi semua itu berubah gara-gara Sato Takeru. Yeah, damn right. Si Sato berhasil bikin saya jadi lebih tertarik nonton film ini. Kenapa? Satu, dia temennya Taka (meskipun nggak ngefek juga sih sebenernya). Dua, dia pernah jadi bintang tamu di Ustream-nya Takahashi Yuu barengan sama Taka dan ternyata mereka malah membicarakan hal-hal yang membuat saya penasaran setengah mati sebenernya hubungan mereka itu kayak apa (eh, it sounds kinda wrong. Gitu lah pokoknya). Dan ke tiga, gara-gara sempat liat Bloody Monday sama Beck, udah tau si Sato, jadi penasaran deh. Dan alasan terakhir, setelah liat trailer filmnya di mana ada cuplikan lagu The Beginning dengan suaranya Ta-chan yang terdengar sangat menghipnotis dan bikin merinding, serta potongan-potongan scene yang kayaknya seru, saya akhirnya harus rela mengambil spidol dan menuliskan jadwal rilis ini film di post-it note di meja kerja saya bersebelahan dengan jadwal rilis single The Beginning-nya. Ha!

Dan sekarang saya nggak sabar nunggu dua-duanya. Uwaaaaaaaaahhh- 

Well, tinggal menghitung hari sampai single-nya rilis. Semoga mereka tambah keren. Amin amin amin.. Dan semoga single-nya cepat sampai di tangan saya dengan selamat setelah libur lebaran.. (^o^)/

Monday, July 23, 2012

Wherever You Are, I Promise You.. :)




 I'm telling you
I softly whisper
Tonight, tonight
You are my angel

Saya bisa langsung jadi manusia selang air mendengar lagu itu dikumandangkan. Suara Taka yang menghanyutkan, makna lagu yang mendalam, dan band yang bisa membuat perasaan saya kacau balau.. Ya, akhir-akhir ini rasanya jadi hari-hari 'buruk' setelah kapan itu semalaman suntuk saya me-replay lagu ini berulang-ulang sampe kuping saya panas.. Dan semakin saya me-replay, ternyata saya semakin ingin menangis..

Aishiteru yo
(I love you)
Futari wa hitotsu ni
(We're going to become one)
Tonight, Tonight
I just say..

I love this band! I love them so bad.. Mereka seolah tahu apa yang saya rasakan. Saya selalu bisa menemukan lagu mereka yang bisa merepresentasikan perasaan saya. Dan saya selalu merasa permainan mereka begitu membuat saya ingin memeluk mereka satu-satu dan mengucapkan terima kasih. Thank you for being there.. Thanks for making those beautiful songs..

Wherever you are, I always make you smile..
Wherever you are, I'm always by your side..
Whatever you say, kimi wo omou kimochi
(Whatever you say, you're always on my mind)
I promise you "forever" right now

Di saat saya bahagia, mereka bisa membuat saya semakin tersenyum dengan deklarasi pengejaran mimpi dan optimisme yang mereka teriakkan. Di saat saya sedih, mereka seperti mengakomodasi saya mengungkapkan semua kesedihan itu dalam satu bait nada yang menghanyutkan. Yang bahkan bisa menjadi backsound seperti di film-film ketika semua kegalauan di otak saya bersahut-sahutan ingin unjuk gigi. Dan di saat saya frustasi, saya bisa menemukan bait yang bisa membantu saya melepaskan semua kemarahan yang saya rasakan. Tapi pada akhirnya saya selalu bisa tersenyum. Membayangkan nantinya semua emosi itu akan terasa lebih nyata suatu hari. Dan mereka selalu ada. Di hati, di telinga, di rasa, dan di pikiran saya. Bahkan di mimpi.

I don't need a reason
I just want you, baby
Alright, alright
Day after day

Tak terhitung lagi betapa besarnya keinginan saya membuat mereka datang, keinginan saya untuk melihat mereka berada di hadapan saya dengan semua kepribadian yang mereka miliki apa adanya. Dan tak terhitung rasanya berapa banyak rasa sesak di hati yang bahkan tidak bisa diekspresikan hanya karena keinginan mengaktualisasikan harapan yang satu ini..
I hope someday I'll be there to meet you all.. Yes, that's a promise.. :')

Kono saki nagai koto zutto
(We still have a long way in front of us)
Douka konno boku to zutto
(No matter what happens, always)
Shinu made, stay with me
(Until death, stay with me)
We carry on..

Meskipun rasa suka saya terhadap mereka bisa diartikan dengan "silly", saya tidak mau peduli. Apalah kata orang yang merasa saya sudah nge-hang berlebihan. Apalah kata orang yang merasa saya sudah irasional, pada kenyataannya justru saya bisa survive karena mereka. Realita yang terkadang membuat saya mundur perlahan-lahan terlihat lebih mengundang ketika dalam pikiran saya ada mereka. Dan mereka juga yang membuat saya berjalan lebih maju. Mau menetapkan resolusi. Bersedia menetapkan mimpi. Dan berusaha menggapainya meskipun rasanya sulit sekali.. Dan semoga nantinya mimpi-mimpi dalam hidup itu bisa saya jalani. Dan semoga sampai kapan pun, mereka akan tetap memberikan inspirasi.

Bokura ga deatta hi wa futari ni totte ichiban me no kinen no subeki hida ne
(For us, the day we should celebrate the most is the one we first met)
Soshite kyou to hi wa futari ni totte niban me no kinen no subeki hi da ne
(So, the second day we should celebrate the most is the one we call "today")

Saya bersyukur bisa mengenal mereka. Saya bersyukur bisa mendengarkan pesan yang mereka berikan. Dan saya beruntung bisa belajar banyak hal dari cerita-cerita mereka yang meskipun bodoh, selalu saja terselip sebuah perjuangan untuk meraihnya. Silly guys! You make me feel like a fool watching all those ridiculous acts. But the greatest of it all is that I know how to be tough, how to chase something you really want, and how to live your life to the fullest.

Kokoro kara aiseru hito
(Someone I love from my heart)
Kokoro kara itoshii hito
(Someone I can love, from the bottom of my heart)
Kono boku no ai no mannaka ni wa
(In the center of this love)
Itsumo kimi ga iru kara
(Are you, my heart..)

Dan saya mengakui; saya jatuh cinta. Jatuh cinta setengah mati. Pada keserdehanaanya. Pada sikap bodohnya. Pada kejeniusannya. Pada filosofi-filosofinya. Serta semua kerja keras yang ditunjukkannya..

*) Wherever You Are (by ONE OK ROCK)




Dreams aren't just for dreaming, they're for fulfilling. So, a dream that you won't make happen isn’t a dream at all.
(ONE OK ROCK)

Any kind of music, no matter how dark, can help save someone; this is something I believe in.
(Takahiro Morita)