Setelah pengumuman penjualan tiket konser band yang saya tunggu-tunggu akhirnya dikeluarkan juga, rasanya hati ini nggak tenang. Yang pertama, pemindahan venue. Yang tadinya indoor jadi outdoor. Jujur saya sih kecewa berat. Mengingat November dan konser outdoor di Indonesia itu kalau digabungkan auranya agak membahayakan (baca: hujan). Dan lagi band ini berasa lebih gimanaaaaa gitu kalau konsernya indoor. But well, mau gimana lagi? Sudah ada pengumumannya, dan sudah fixed. Mau nggak mau tetep harus diterima meskipun kuciwanya setengah mati.
Yang ke dua, harga tiket.
Sejujurnya, saya berharap harga tiketnya jauh lebih mahal dari yang dituliskan
sama promotor. Bahkan saya ngarep banget bisa ada zones juga seperti konser yang di KL (dimana di sana zone-nya dibagi menjadi 4). See? Ternyata di sini hanya ada dua
jenis tiket dengan selisih harga yang kurang signifikan dan asumsi pertama saya
waktu itu, zone-nya setidaknya ada
dua lah. Ternyata.. saya salah besar. Hanya ada satu kelas, kelas festival. Dan
dua harga yang saya bilang selisihnya kurang signifikan tadi ternyata adalah
beda harga antara yang pre-sale dan reguler.
Seketika itu juga saya lemes. Kelas festival semua berarti saya harus berjuang
supaya bisa nonton di depan sendiri. Terutama dengan sistem pertiketan konser
di Indonesia yang nggak ada nomernya, pembagian section masuknya, dan harus ditukarkan di hari-H dengan aturan first come first served. Artinya, saya
harus atur strategi biar bisa dapat posisi di paling depan. Baiklah. Kita
tinggalkan dulu yang itu karena konsernya juga masih lama.
Dan terakhir, yang paling krusial
adalah, berburu tiketnya.
Entah benar atau tidak, tapi saya
merasa banyak yang mengeluhkan kinerja dari promotor konser ini. Yah, memang
sih, mereka mem-promote tur yang sama
di tiga negara berbeda, dan juga masih banyak event (lebih besar) yang mereka selenggarakan. Tapi terkesan sangat
suck kalau beberapa hari menjelang
penjualan tiket pun tidak ada informasi jelas. Apalagi dari pihak labelnya
sudah mengumumkan penjualan tiket akan dilakukan serentak. Dan info yang di
Indonesia, meskipun tiketnya sudah ketahuan bakal dibeli dimana, tetap saja
informasinya juga belum jelas. Ketar-ketirlah kami, terutama dengan pengalaman
fans lainnya yang pernah tidak kebagian tiket. Well, akhirnya saya, teman saya
di Jogja, dan dua orang Philippines yang mau nonton bareng di sini juga
langsung atur strategi. Tujuannya adalah, kami pengen dapat tiket secepatnya.
Biar nggak deg-degan lagi dan semua urusan kelar. Dan Senin kemarin, fiuuhh..
akhirnya semuanya kelar juga. Well.. not
really..
Awalnya pengumumannya bilang
penjualan tiket dilakukan serentak jam 9 pagi. Ini berita official-nya. Dan ada juga informasi yang didapat sebelumnya kalau
penjualan kemarin hanya berlaku online.
Jadi kita belum bisa beli secara offline
di outlet/kantor yang ditunjuk. Saya sih happy-happy
aja karena saya memang tujuannya cari tiket yang online. Apalagi dengan berkurangnya saingan, well.. seneng kan ya? Eh, ternyata, H-1 ada pengumuman kalau
pembelian secara online baru bisa
dilakukan jam 10 pagi, sedangkan pembelian offline
(di kantornya langsung) bisa dilakukan sejak jam 9 pagi. Otomatis saya senewen.
Apalagi di grup sudah mulai ribut. Saya semakin stress. Nggak tau apa yang memicu saya stress pokoknya saya pengen dapat cepet-cepet aja.
Setelah kami berempat online dan menunggu sampai sekitar jam
setengah 10 kurang, saya sempat mengamati riweuh-nya
teman-teman saya yang dari Philippines itu buat cari tiket yang di KL. Antara
mupeng karena mereka dapat red zone
(which is depan sendiri dan dekat sekali T__T), dan tidak lama setelah mereka
dapat, red zone-nya sold out. -__-“
Oke. Saya mulai shock.
Beberapa kali refresh akun saya di situs online penjualan tiketnya, itu event belum available-available juga buat dipesan. Akhirnya sekitar jam
setengah 10 lebih sedikit, saya refresh
dan taraaaa..!! di sanalah event yang
saya cari. Dengan panik saya langsung klik dan ikuti prosedur yang sebelumnya
sudah saya pelajari. Sambil berkomunikasi dengan teman-teman saya tentunya,
pada dapet apa nggak. Bahkan yang di Jogja juga mback-up-in dengan order
juga, in case saya gagal dapat.
Bodohnya, karena panik, waktu masuk page
opsi pembayaran, saya nggak lihat metode yang bisa saya pilih, dan dengan sangat
bego-nya langsung saya back (karena
panik jangan-jangan saya lupa mencet apaaa gitu). Akibatnya, saya harus ngulang
dari awal lagi dan baru ke dua kalinya saya sadar kalau saya cuma harus scrolling halamannya ke bawah. *tepok
jidat* Dan setelah itu, well.. bayar
dan akhirnya saya bisa dapet tiket presale-nya.
Begitu juga dengan kedua teman yang berjuang di negara lain itu (meskipun mereka
semacam lebih riweuh).. :D
Nah, yang mengejutkan, cuma
beberapa menit setelah itu, ada pengumuman kalau tiket presale sudah tidak available,
habis. Wow. Ternyata cepat juga habisnya. Dan bahkan ada yang laporan kalau
sejak counternya di buka jam 9 sampai tiket presale-nya habis itu, yang
dilayani di sana baru 11 orang. Cuma mereka yang kebagian. Gee. I didn't expect that.. XD
Dan jadilah hari itu saya malah
semacam memantau perkembangan penjualan tiketnya. Well, I can't help it. Lagipula anak-anak grup banyak yang protes
dan ribut juga, entah gimana cara bayarnya, harganya berapa, dll (and honestly, that’s kind of annoying).
Dan bahkan sekitar siang itu (belum sore pokoknya), ada kabar bahwa dari 3000
kuota yang disediakan, 2000-an udah terjual. Mehh.. Seriously?? :O Saya antara bangga tapi juga jadi nervous besok pas nonton gimana. LOL
Well, yang jelas, kata salah satu yang memantau di kantor penjualan
tiket resminya, petugasnya sampai kewalahan ngurusin semua pembeli yang
ternyata memang hari itu membludak sekali. Bahkan sempat ada insiden pajak yang
harus dibayarkan untuk tiketnya lupa dimasukkan ke harga tiketnya sekalian. Jadilah
besok saya pas nonton harus bawa duit pajak buat dibayarkan. XD Dan pihak promotornya
pun ikut jualan tiketnya langsung jadinya, tapi cuma di Bandung.
Saya nggak tahu sejauh mana
kepopuleran band ini di sini. yang
jelas sih jauh, jauuuhh lebih banyak dari awal pertama kali saya suka (ya
iyalah~). Waktu itu, dengar namanya pun mungkin orang sudah berasa "ziiiiiinng~,
apaan tuh?”. Sekarang? Banyak sekali yang menunggu mereka datang. Bangga,
jelas. Tapi harapan saya, semoga yang suka dengan mereka benar-benar suka dan
nggak cuma ngikutin arus saja. As I said over
and over again, I hate mainstream. And
this band's too precious to be one of them. Dan saya berharap semoga tahun
depan saya bisa lihat dimanaaa gitu. Mengingat tahun ini saya "belum
direstui" untuk bisa nonton di KL atau S'pore. Tapi, dengan terwujudnya
beberapa harapan saya di tahun ini, saya semakin yakin kalau tahun depan saya
bahkan bisa mengusahakan ke sana.. :3
Well, kepedean sih. tapi biarlah. Amiin~ Dan beruntung sekali beberapa orang di fandom benar-benar bisa menyemangati saya untuk itu. Yeah~ Mungkin kami malah bisa reunian di sana suatu hari (eh, tapi kan belum pernah ketemu langsung ya? apa bisa disebut reunian? XD).
Well, kepedean sih. tapi biarlah. Amiin~ Dan beruntung sekali beberapa orang di fandom benar-benar bisa menyemangati saya untuk itu. Yeah~ Mungkin kami malah bisa reunian di sana suatu hari (eh, tapi kan belum pernah ketemu langsung ya? apa bisa disebut reunian? XD).
Oh, well..
LET'S WAIT FOR NOVEMBER!! I'M COMING, BABY~!!!! *excited*
No comments:
Post a Comment