Thursday, June 9, 2011

Mungkin Tangannya Kepleset?? Oh, I Don't Think So..

Ketika maen ke kosan salah satu teman saya, saya menemukan buku ini: "Mengubah Kepribadian melalui Tulisan Tangan". Yak! Graphology, atau ilmu yang mempelajari tulisan tangan memang pernah saya dengar sebelumnya. Bagi kami mahasiswa psikologi, sedikit banyak ilmu ini pasti familiar. Bahkan nggak sedikit orang yang mengasosiasikan lulusan psikologi sebagai 'cenayang' yang bisa membaca tulisan tangan, tanda tangan, dan hal-hal terkait itu. Padahal kalau dipikir-pikir, sebenarnya graphology adalah cabang ilmu yang berbeda. Setidaknya berdasarkan buku Vimala Rodgers ini. :))

Jadi, apa yang saya pelajari??
First of all, impression saya dulu terhadap orang yang bisa membaca karakteristik orang melalui tulisan tangan. Sekitar semester awal kuliah, saya terpesona oleh salah satu dosen saya yang suka menunjukkan kemampuannya dalam membaca orang lewat penampilan dan tulisan tangannya. Suatu waktu, kami sedang melakukan semacam study tour ke Rumah Sakit Jiwa yang terkenal di Jogja di daerah Pakem, dan melanjutkan perjalanan itu ke Magelang. Di bis, bapak dosen yang terkenal menyenangkan ini membuat suasana tambah rame dengan melakukan 'penerawangan karakter'. Bingung?? Yeah? Jadi gini. Dosen saya itu menunjuk satu orang mahasiswa yang duduk di belakang sendiri, dan mencoba membacakan karakteristiknya. Singkatnya, beliau mengungkapkan karakteristik tersebut berdasarkan cara berpakaian teman saya itu. Eh, setelah dibeberkan semuanya, orang yang 'diterawang' mengakui kalau apa yang disebutkan dosen saya benar adanya. Kami terkagum-kagum. Yang muncul di pikiran saya pertama kali: "Huwaaaaa.. Pak Y keren bangetttt..!!!". Dan untuk membuktikan kebenarannya, dosen saya itu mengulang prosesnya pada mahasiswa lain.
Dari situ bapak dosen mulai bercerita tentang keanekaragaman ilmu psikologi. Intinya, ilmu psikologi itu bisa diterapkan dalam berbagai macam hal. Bahkan saat itu yang belum cukup familiar dan sangat menarik buat saya adalah psikologi warna. :D
Surprisingly, di tengah-tengah perjalanan yang membosankan, dosen saya itu membuat sebuah hiburan dengan membaca tanda tangan mahasiswa yang ada di KTP. Langsung deh banyak yang ngantri, terutama mahasiswa cewek. Saya sebenernya sangat tertarik, tapi waktu itu belum kesampaian karena sudah keburu sampai lokasi dan kemepetan waktu. :(

Dari situlah saya mulai mengenal graphology, didukung oleh ketemunya salah satu buku bersampul warna hijau di perpustakaan kampus yang mengungkap pengetahuan tentang graphology, sayangnya belum sempet saya baca. Buku itu selalu kalah kesempatan kalau disandingkan bacaan buat bahan skripsi (karena terpaksa). -_____-
Pokoknya, sedikitnya saya tau tentang graphology. Dan sekarang tiba-tiba saya menemukan satu buku ini yang nggak hanya mengungkap tentang graphology tapi juga gimana cara mengubah kepribadian lewat itu. Ok. That's the first.. :O

Jadi, pada intinya, si Vimala Rodgers ini menginterpretasikan makna di balik penulisan sebuah huruf. Simple-nya gini: si Rodgers ini membagi abjad menjadi kelompok-kelompok. Ada abjad yang menunjukkan cara komunikasi, pembelajaran, evaluasi diri, kreativitas, status, penghargaan, bahkan kepercayaan diri seseorang. Nah, dari sini, Rodgers menjelaskan typical penulisan huruf tertentu dan makna dari cara penulisan itu. Oke. Sampai di sini yang kita dapatkan adalah pengetahuan dan pemahaman tentang huruf. Tapi ternyata buku ini nggak berhenti di situ. Rodgers juga menyusun sebuah konsep graphoteraphy, yang intinya adalah terapi tulisan tangan. Singkatnya gini deh: Vimala Rodgers ini menciptakan sebuah konsep penulisan alfabet yang dinamakannya Abjad Vimala. Jadi menurutnya, abjad-abjad ini adalah penulisan sebuah huruf secara ideal yang nantinya dapat memaksimalkan potensi yang ada di diri kita. Kalau kata Pak Mario Teguh sih untuk menciptakan kepribadian yang super. Pokoknya, kalau tulisan kita masih ada yang belum sesuai dengan cara penulisan abjad Vimala, suggestion-nya si Rodgers, kita disuruh berlatih untuk menulis huruf dengan cara seperti itu. Tapi satu hal yang pasti: butuh determinasi dan waktu. Saya sudah nyoba dan sumpah ya, susah banget mengubah kebiasaan menulis dengan huruf-huruf baru. Terutama untuk orang dewasa yang notabene sudah cenderung menemukan self-identity dibandingkan remaja yang masih labil dan suka gonta-ganti tulisan. Belum lagi halangan estetis (saya pribadi) yang sering merasa hurufnya kurang oke dan kurang enak dipandang. *sigh

Jujur saya tertarik dengan graphoteraphy. Keknya seru mengubah kepribadian hanya lewat tulisan tangan. Belum lagi pengetahuan bahwa ternyata penggunaan kertas, margin, tanda tangan, lup, ataupun ligatur juga berperan besar dalam manifestasi kepribadian seseorang. Buku ini sangat menggelitik, terutama untuk orang-orang yang punya permasalahan self-empowering dan ternyata menemukannya dalam deskripsi abjad, termasuk saya. Cuma dalam benak saya masih ada yang agak diragukan. See, Rodgers adalah orang barat. Standar kebiasaan menulis yang dia ungkapkan di buku bisa dibilang karakteristik tulisan tangan orang barat yang biasanya latin, atau huruf tegak bersambung (iya nggak sih?? O.oa) yang biasa kita tulis dalam pelajaran bahasa Indonesia SD dengan kertas khusus. Nah, setahu saya, orang Indonesia mah kebanyakan nulisnya pake huruf putus-putus a.k.a bukan latin. Pastinya ada perbedaan dong, coz however, details make differences. Jadi itu yang membuat saya agak bingung. Apa kemudian saya yang sukanya nulis dengan huruf putus-putus harus nulis latin karena ini? Atau jangan-jangan malah konsep kalau nulis huruf putus semua adalah salah? Masak kita mau menyalahkan sistem kita? Ini kan udah pelajaran dari SD, jadi nggak bisa main salah-salahan juga karena ada unsur budaya.
Intinya, kayaknya bakalan menarik kalau nantinya ada penelitian tentang graphology dan terapannya di Indonesia. Mungkin bisa dibandingkan dengan hasil penelitian yang ada di luar sana. Bisa jadi nantinya akan ada buku tentang graphoteraphy yang dibikin oleh orang Indonesia dan bisa diterapkan 100% di Indonesia..
I really hope so.. :DDD

2 comments:

  1. Replies
    1. Wah, menarik nih. Boleh nanti dishare hasil penelitiannya kalau sudah dibuat :D

      Delete