Thursday, May 5, 2011

Populer, eh..??!!

Tiba-tiba ingin menulis masalah musik lagi. Terinspirasi dari kegiatan belakangan ini dimana hobi saya adalah evaluasi semua musik di laptop saya baik yang baru maupun yang lama, dan tentunya fakta bahwa eksistensi saya sedang berada di tangan satu hal simpel bernama musik.

Oke. Jadi, setelah saya telusuri dengan seksama dan sungguh-sungguh, saya menemukan fakta bahwa di playlist saya, musik yang saya dengarkan adalah jenis musik atau jenis lagu yang tidak semua orang tahu. Hmmm.. sok-sokan eksklusif kah?? Nggak tau juga. Yang saya tahu, saya selama ini suka dengan rock alternative. Saya mendengarkan band-band alternative yang cukup tidak dikenal (setidaknya oleh orang-orang di sekitar saya) meskipun saya masih mendengarkan musik pasaran normal yang lain. Tapi ternyata, ada satu perbedaan. Ketika teman-teman saya riweuh download musik-musik Lady Gaga, saya nggak ngeh Lady Gaga itu lagunya yang kayak apa. Atau ketika mereka asik joget-joget dengan lagu Katy Perry, saya malah nggak tau Katy Perry itu yang mana. Or.. ketika dulu sedang demam-demamnya Bieber, saya juga nggak ngeh sama lagu-lagunya. Aneh kan?? Lebih belakangan baru saya tau style musik mereka seperti apa, lagu-lagunya, itu pun saya masih memutuskan untuk tidak menjadikannya playlist utama. Ya, saya memang nggak terlalu suka popular style. Ketika yang lain sibuk ngikutin lagu-lagu baru, saya malah nggak pernah ndengerin radio. Jadi, boro-boro tau lagu baru di radio apa aja. Karena yang jadi sumber pengetahuan utama saya selama ini untuk musik terbaru (favorit saya) adalah internet, dan tentu saja, selain chart rock alternative, yang saya cari adalah website dari band-band itu. Terdengar obsesif kah?? Hmmm..
Yang saya tau, sekarang saya merasa kesempatan saya untuk dapat lagu-lagu favorit seperti dulu sudah sangat menipis lewat jalan 'normal'. Taruhlah seperti ini: di TV, semua lagu yang diputer kalo nggak lagu Indonesia, ya lagu  pop barat populer yang musiknya ngebeat dan tentu saja, hip-hop (bukannya saya benci lagu Indonesia, tapi lebih kepada fakta bahwa lagu Indonesia jaman sekarang sangat dikuasai band-band bergenre Melayu yang lagunya sumpah bikin saya pening dengan nada menye-nya itu), di MTV pun udah nggak ada acara yang bisa dijadikan acuan informasi musik terbaru (kemanakah MTV Most Wanted, Asia Hitlist, dan MTV-MTV lainnya yang setidaknya dulu rutin memutar playlist favorit saya??? *sigh*), dan di radio, yang dulu pernah saya temukan acara bernama 'overal' = overload and alternative, acaranya sudah menghilang dan berganti dengan siaran entahlah.. Akhirnya saya frustasi dan mengutuk beberapa 'acara' tersebut karena lebih memilih popularisme dan familiarisme daripada memenuhi kebutuhan orang-orang dengan selera agak tidak biasa seperti saya dalam mendapatkan pelampiasan emosi. Atau mungkin, saya-kah yang selera musiknya kurang bisa bergeser seiring dengan jaman??

Entah kenapa selama ini saya merasa senang ketika menyukai sesuatu yang tidak biasa (lagi, setidaknya diantara orang-orang sekitar saya. orang-orang di luaran sana, who knows??). Ketika mendengarkan satu lagu yang benar-benar update dari penyanyi atau band favorit saya, saya senang bukan main. Misal, beberapa kali ketika saya dapat albumnya meskipun secara official belum rilis. Wuidihhh.. langsung deh puasnya sangat luar biasa. Tapi, waktu berjalan, dan ketika saya sudah bosan dengan lagu itu, sudah banyak orang yang tau dan mulai memutar dan menyanyikannya dimana-mana. Jadinya tambah bosan dan lagu yang dulu spesial itu berubah menjadi biasa sama sekali.
Atau ketika saya berburu album Avenged Sevenfold yang Self-Titled, di salah satu track saya menyadari perbedaan musik yang signifikan di Dear God. Untuk saat itu, saya terpesona dan menjadikan lagu itu salah satu favorit karena kekontrasannya dibandingkan track-track yang lain dengan nuansa country-nya. Tapi beberapa lama kemudian, setelah Dear God dipilih jadi single, semua orang seakan-akan menyanyikan lagu itu, meng-quote lagunya dimana-mana, dan kurang lebih setiap hari selalu saya dengarkan satu kali setidaknya di tempat-tempat yang kebetulan saya datangi. Oke, Dear God yang tadinya spesial buat saya jadi biasa sama sekali.

Dalam pemikiran saya, mungkin cukup banyak orang dengan pemikiran seperti itu. Katakanlah, sebagai fans sejati dari sebuah band, menyukai dan menikmati hasil karya mereka sejak lama yang bahkan orang-orang belum 'ngeh' tentang keberadaannya, dan tiba-tiba saja banyak 'fans' yang mengerubuti ketika kepopulerannya bertambah adalah sebuah dilema. Antara bahagia bahwa band itu makin dikenal, dan ketidaksukaan karena seakan-akan 'orang-orang baru' yang suka itu hanya mengikuti arus populer yang mengarahkan mereka ke band yang sama. Hmm.. entahlah..
Yang saya tau, saya masih suka berburu musik yang tidak biasa. Yang ketika saya menyebutkan namanya banyak orang-orang bilang, "Apa itu?". Di sinilah uniknya. Menjelaskan dan menjelaskan tentang 'apa itu' sendiri..
Ya, saya memang aneh (dan sudah cukup banyak orang yang bilang begitu). But whatever, saya suka perbedaan seperti ini. It's exclusive.. And it's awesome.. :)

1 comment:

  1. Sounds familiar, Kholis.. Hanya saja di kasus saya, rock-alternatifnya diganti dengan J-Pop dan J-Rock. Dulu begitu spesial, sekarang populer sekalii (masih lebih populer Korean untungnya)....
    Daan, mungkin berlaku juga bagi kasus selain musik --> buku..? ketika buku The Golden Compass makin dikenal, antara bahagia dan sebal ^^;

    ReplyDelete