Sunday, October 16, 2011

Gods or Aliens??

PART 1

Sepertinya sudah ada cerita di blog ini kalau saya nge-fan sama kisah Percy Jackson and The Olympians. Nah, sebelum lupa (lagi), Rick Riordan, sang kreator Percy, menerbitkan satu lagi series petualangan berbasis dewa-dewi Yunani berjudul The Hroes of Olympus. Setahun yang lalu, saya cukup beruntung bisa lumayan update membaca buku pertama yang judulnya The Lost Hero. Bagi para penggemar Percy (terutama bukunya), sangat disarankan untuk membaca series ini, karena secara personal saya bisa bilang, kualitas penceritaan Rick Riordan entah kenapa terasa lebih menarik di sini (I do love Percy, tho :p) ..
Dari segi penceritaannya, series ini sebenarnya cukup berbeda kalau saya bilang. Greek mythology di Percy Jackson Series pada akhirnya dikombinasikan dengan Roman mythology yang yaa.. nggak jauh-jauh amat lah kontennya sebenernya dibandingkan dengan Greek's. Masih berfokus pada dewa-dewi dan demigod, cuma terasa lebih kaya. Dan setidaknya kita nggak perlu belajar dulu buat tahu dan memahami plot ceritanya. Theninstead of focusing only on one hero, each book (kita bahas buku 2 sebentar lagi) consists of more than one hero's point of view. Di sini, kata ganti orang pertama sang tokoh utama juga tergeser dengan kata ganti orang ke-tiga.

Nah, baru sekitar tiga hari yang lalu saya dapat buku ke-dua (agak telat sebenernya! -___-). And to be honest, ekspektasi saya terhadap buku ini jauh melebihi buku satu karena... tokoh utama favorit saya kembali!! Yaiy~ *grin*
Yep, Percy's back! Di buku pertama yang seting tempatnya masih sama dengan series sebelumnya ini, tiga tokoh utamanya adalah tokoh baru yang nggak pernah muncul. Baru di ending-nya (and I really meant the ending), ada clue kalau buku ke-dua fokusnya ke Percy (judulnya ada udah The Son of Neptune --yep! different story angle, Roman style). 


Sumpah ya.. baca buku ini, saya rasanya males berhenti! Meskipun udah jam setengah tiga pagi, rasanya pengen aja terus baca sampai selesai. Padahal mata udah ngantuk, kepala udah migrain, dan akhirnya terpaksa saya tinggalkan karena nggak pengen ketahuan begadang hanya untuk baca e-book sampe subuh (might be a reason why I need an iPad :p).

Sebenernya saya agak enggan cerita banyak tentang plot-nya. Tapi yang pasti inti dari buku ini adalah upaya persatuan dua camp demigod (Greek dan Roman), yang awalnya bisa dibilang musuhan, untuk menghabisi satu musuh yang sama. Dan tujuh demigod terpilih kombinasi dari dua camp itu akan menjalani sebuah quest yang sepertinya bakalan lebih heboh dari series Percy Jackson
Oke, emang sih.. buku ini bisa dibilang semacam series lanjutan untuk series sebelumnya. Tapi menurut saya, orang yang belum baca 5 buku Percy Jackson and the Olympians pun sebenernya bisa paham. Asal bacanya bener-bener teliti dan dipahami. See, banyak nama-nama asing di sini. Tapi yang pasti, banyak hal juga yang bisa dipelajari.

PART 2

Setelah menyelesaikan buku di atas yang pas-ending-bener-bener-bikin-gemes-gara-gara-nggak-bisa-baca-lanjutannya-langsung ini, saya memutuskan untuk membaca buku ke-2 hasil buronan saya setelah sudah berbulan-bulan yang lalu saya selesai baca buku pertama. Sekuel dari I Am Number Four karya Pittacus Lore, The Power of Six.
The Power of Six adalah bagian dari series The Lorien Legacies yang entah nantinya bakal sampai buku nomor berapa. 



Sedikit ringkasan ceritanya nih; Series ini berfokus pada sembilan anak yang berasal dari Planet Lorien yang dikirim ke bumi karena planet asal mereka diserang oleh kaum Mogadorian. Nah, kesembilan human-like-alien yang masih bayi ini masing-masing dikasih satu penjaga (cepan) yang selain menemani mereka, nantinya juga bertugas membimbing mereka dalam pengembangan kekuatan (legacy) yang bisa berwujud macam-macam (telekinesis, super-hearing, invisibility, fire-proof, dll), dan tentunya bertahan hidup dari Mogadorian yang mengejar mereka sampai bumi. Uniknya, sembilan anak ini dikasih nomor; 1-9. Dan kaum Mogadorian yang terobsesi menghabisi mereka semua hanya bisa membunuh mereka sesuai urutannya.
Kurang lebih begitulah..

Saya yakin udah banyak yang tahu I Am Number Four. Secara buku itu juga sudah difilmkan dan bahkan jujur nih, filmnya saya tunggu-tunggu banget.
Filmnya memang agak sedikit mengecewakan sih buat saya. Don't ask why. Tapi banyak sekali elemen cerita yang di film saya harapkan seperti ini, ternyata jadinya malah seperti itu (formula pengalihan buku ke film yang biasa). Intinya adalah, saya jatuh cinta sama buku pertama, dan sangat menunggu-nunggu buku ke-dua. 

Dan ternyata.. The Power of Six menjanjikan satu cerita yang lebih tense dibandingkan buku satu. Di buku pertama, banyak sekali bagian penceritaan yang rada terfokus ke kisah kasih si nomor empat yang hmm.. seperti itulah. Cuma semuanya terbayar setelah saya baca buku ke-2. Petualangan yang semakin seru, aksi yang lebih waoww, juga plot yang lebih complicated karena sudut pandang penceritaan ditambah satu tokoh lagi (nomor 7). Dan akhirnya, setelah menghabiskan satu hari membaca buku ini, suasana hati saya selesai baca itu kurang lebih sama seperti setelah saya selesai baca The Son of Neptune (Antara gemes, excited, nggak sabar, dan mengutuk diri sendiri karena masih harus nunggu satu tahun lagi baru buku ke-3 keluar. Hhh..)

Memang sih, cerita alien dan orang dengan kemampuan ekstra udah bertebaran di mana-mana. Tapi kekreativan penulis yang bisa menciptakan dunia yang nampak sama tapi beda ini bisa menjadi sebuah hiburan tersendiri. 

PART 3

Basically, saya adalah penggemar cerita fantasi. Yep! Genre buku favorit saya adalah petualangan dan fantasi (tapi bukan berarti saya menutup mata untuk genre lain. Enggak kok, saya juga masih suka drama)..
Meskipun satu buku di atas dikategorikan sebagai buku anak-anak dan satunya lagi masuk ranah remaja-tanggung-yang-sedang-mencari-jati-diri (dan saya sudah bukan bagian kedua tahapan itu), bukan berarti buku-buku di atas worthless untuk dibaca. Karena terkadang orang dewasa pun perlu keluar dari realita sekali-kali agar tidak terperangkap dalam pemikiran ribet berbentuk benang kusut. 

Dan terakhir, buat para penggemar buku fantasi dan petualangan, tidak ada salahnya menoleh sebentar ke buku-buku ini, karena sebagai penyuka buku, saya bilang buku ini recommended! Selain dapat hiburan, setidaknya kita jadi tahu hal-hal yang tadinya tidak kita tahu sekalipun, entah tentang mitologi dewa-dewi Yunani dan Romawi, atau tentang alien dari planet lain.. :p
Well, biar sekalian otak kita kena tombol refresh. Itung-itung mencoba mencegah kepikunan (katanya orang yang suka baca bisa terhindar dari kepikunan, lho.. :D)

No comments:

Post a Comment